Thursday, April 30, 2020

JADILAH HAMBA YANG BERSAUDARA

*ONE DAY ONE HADITS*
 
Jum’at, 01 April 2020 / 8 Ramadhan 1441 H

JADILAH HAMBA YANG BERSAUDARA


إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” [HR : Al-Bukhari No. 6064 dan Muslim No. 2563]

Kisah dibawah ini saya ambil dari Kitab Abqoriyatu Umar bin Khaththab yang ditulis oleh Abbas Mahmud Al Aqqod seorang Ulama Mesir yang juga seorang sastrawan. Abqoriyatu sendiri artinya Jenius / Pinter / Cerdas.

Sebagai Khalifah, Umar bin Khattab mempunyai suatu kebiasaan yang kalau diukur dengan type pemimpin jaman sekarang mungkin belum ada duanya. Diantara kebiasaannya adalah : (1). Ia suka melakuan ronda malam untuk mengetahui kehidupan rakyatnya. (2). Ia juga suka memberikan Tausiyah / Ceramah / Pengajian kepada Rakyatnya.
 
Suatu malam Umar bin Khattab melakukan ronda. Seperti biasa ia selalu ditemani sahabatnya Abdullah bin Mas’ud. Ketika sampai di daerah terpencil yang jauh dari Ibu Kota Negara di Madinah, mereka melihat sebuah rumah terpencil dari keramaian. Makin didekati rumah itu, makin terlihat cahaya remang-remang dan terdengar sayup-sayup suara seorang wanita sedang bernyanyi. Karena penasaran, diselidikilah keadaan rumah tersebut dengan cara mengintip dari sela-sela dinding yang terbuka.

Betapa kagetnya Umar ketika mengetahui bahwa ternyata didalam rumah tersebut ada seorang laki-laki tua sedang duduk dengan segelas minuman keras serta menikmati nyanyian sang biduan.

Melihat itu Umar pun geram , tanpa mengetuk pintu, Umar menyelinap dan langsung masuk kedalam rumah tersebut serta dihardiknya orang tersebut : Belum pernah aku melihat pemandangan seburuk malam ini. Orang sudah tua mendekati ajal namun lupa daratan. Engkau bermaksiat kepada Allah, “Hai musuh Allah, apakah engkau mengira Allah akan menutup aibmu  padahal engkau berbuat maksiat”, kata Umar penuh emosi.

Tentu saja orang tua itu kaget karena tiba-tiba ada orang sudah ada didalam rumahnya. Ia tambah gemetar setelah mengetahui yang berkata itu adalah Sang Khalifah Umar Bin Khaththab. Namun orang tua itu berusaha tenang dan mencoba membela diri dengan dalil yang dimilikinya.

Laki-laki tua itupun menjawab : Jangan tergesa-gesa, ya Amirul Mukminin. Aku akui bahwa aku memang berbuat maksiat. Tapi tidakkah engkau juga mengetahui bahwa kesalahan yang aku perbuat hanya SATU KALI. Sedangkan engkau wahai Umar, telah berbuat TIGA KALI kesalahan. 

PERTAMA : Engkau telah mencari-cari keburukan ku. Allah berfirman: 

وَلَا تَجَسَّسُوا۟
 _Janganlah mencari-cari keburukan orang_. (Al-Hujurat 12). 

KEDUA : Engkau memasuki rumahku tanpa melalui pintu. Allah berfirman : 

وَأْتُوا۟ ٱلْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَٰبِهَا
_Masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya_. (Al-Baqarah 189).

KETIGA : Anda menyelinap dan memasuki rumahku tanpa izin. Padahal Allah berfirman : 

لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا
Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. (An-Nur 27).

Mendengar sanggahan dan dalil dari orang tua itu Umar sejenak terdiam dan setelah menyadari kesalahannya Umarpun berkata, Engkau benar. Umar dan Abdullah bin Mas’ud pun mundur dan buru-buru keluar dari rumah maksiat itu. 

Khalifah yang terkenal tegas dan berani itu berguman, Celaka diriku  bila Allah tidak mengampuniku. Ada orang yang bersembunyi dari keluarganya. Tidak ingin kelemahan dan aib dirinya terlihat manusia. Tapi aku membongkarnya. Ia pun segera kembali secepatnya ke Madinah.  

Setelah berlalu sekian waktu. Suatu hari Umar sedang memberikan Tausiyah dalam suatu majelis dihadapan rakyatnya. Matanya terpaku pada sosok laki-laki tua yang dulu ia ingat pernah dipergokinya berbuat maksiat. Laki-laki tua itu duduk di barisan paling belakang, entah mengapa mungkin ia ingin bersembunyi  dari pandangan Umar. 

Mengetahui hal itu Khalifah Umar pun memanggilnya Laki-laki tua itu agar mendekat pada dirinya. Dengan penuh ketakutan laki-laki tua pun maju kedepan mendekati Umar. 

“Dekatkan telinganmu padaku wahai saudaraku," pinta Umar dan Umarpun Berbisik :  Demi Allah dan Rasulullah, tidak seorang pun kuberi tahu mengenai apa  yang telah aku saksikan terhadap dirimu saat itu, begitupun Abdullah ibn Mas’ud. 

Laki-laki itu pun merasa tenang dengan ucapan Umar tsb. Giliran laki-laki tua itu yang membisikkan ke telinga Umar. Demi Allah yang mengutus Muhammad, Sejak engkau memergoki ku, aku langsung bertobat dan tidak pernah mengulangi perbuatan tsb hingga aku mendatangi majelismu ini.  

Mendengar bisikan laki-laki tua itu, Umar pun langsung mengucapkan TAKBIR dengan suara yang sangat keras sekali. Para hadirin yang ada di majelis itupun terheran-heran dengan teriakan takbir Umar setelah mereka berdua saling bisik-membisikan sesuatu.

Umar mengucapkan Takbir karena laki-laki tua tersebut telah bertobat sementara Umar juga menahan diri untuk tidak membuka aib laki-laki tua tersebut. Laki-laki tua itu senang karena di usia nya yang sudah senja ternyata Allah masih menyayangi dengan mengingatkan kemaksiatan yang selalu ia lakukan jalan melalui Umar. Keduanya senang karena keduanya mendapatkan kemenangan. 

Apa Hikmah lain dari kisah tersebut ? Banyak sekali. Tergantung dari sudut mana kita memandang.

Salah satunya adalah jangan ceritakan keburukan orang lain karena boleh jadi suatu saat ia akan bertobat dari keburukan yang ia lakukan.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya tidak bisa lagi menemui Ramadhan karena sudah dipanggil terlebih dahulu dan kitapun belum tentu tahun depan kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan_. 

Salam

Wednesday, April 29, 2020

PUASA ADALAH PERISAI

*ONE DAY ONE HADIST*



Kamis 30 April 2020
07  Romadhon.1441

PUASA ADALAH PERISAI

 *Rasulullah Saw. bersabda :*

*وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ*

_"Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa”_
 *(H.R. Bukhari dan Muslim)*

 ☪ *Ibnu al-Atsir rahimahullah dalam Al-Nihayah berkata :*
 _"Makna puasa sebagai Junnah (perisai/tameng) adalah puasa melindungi pelakunya dari syahwat (keinginan-keinginan nafsu) yang akan menyakitinya. Puasa menjadi hijab (pembatas) di mana orang yang berpuasa berlindung di baliknya sehingga tidak memperturutkan hawa nafsunya yang menyebabkan dirinya jatuh ke dalam dosa. Dengan dosa ini dia terancam dengan siksa neraka. Dari sini, puasa menjadi hijab dari neraka. Karena puasa melindungi dirinya dari memperturutkan syahwatnya."_

🌙 *Dari Abu Hurairah Ra.  Rasulullah Saw bersabda :*
  _"Neraka diliputi oleh syahwat (kesenangan kesenangan) sedangkan surga diliputi oleh sesuatu yang dibenci."_
  *(HR Muttafaq 'Alaih)*

  ☪ Puasa, bukan hanya  meninggalkan makan dan minum saja. Namun lebih dari itu kita juga harus  meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan dan tidak berguna. Kita dituntut untuk menjaga puasa, dengan cara menghiasi diri dengan amal shalih dan akhlak mulia, serta menjauhi maksiat dan akhlak tercela. Insya Allah kita akan dapat  memetik buah manis dari puasa.

🌙 *Rasulullah Saw. bersabda :*
 _“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya, maka Allah Ta’ala tidak peduli dia meninggalkan makan dan minumnya.”_
*( HR. Al-Bukhari No. 1804)*

 ☪ Semoga Allah Swt. memudahkan kita untuk menyempurnkan ibadah puasa dan meraih banyak pahala dan berbagai keutamaannya.

*Allahumna Aaamiin*

*SEMOGA MANFAAT*

AMALAN AKHIR MU MENENTUKAN TEMPAT MU DI AKHIRAT

*ONE DAY ONE HADITS*

Kamis, 30 April 2020 / 7 Ramadhan 1441 H

AMALAN AKHIR MU MENENTUKAN TEMPAT MU DI AKHIRAT

سددوا و قاربوا فإن صاحب الجنة يختم له بعمل أهل الجنة و إن عمل أي عمل و إن صاحب النار يختم له بعمل أهل النار

Saddiduu waqooribuu , Fa inna shoohibal jannati yukh-tamu lahu bi ‘amali ahlil jannah.
wa in ‘amila ayya ‘amali wa inna shoohibannar yukh-tamu lahu bi ‘amali ahlin-naar.

_Berbuat dan Berkata baiklah kalian, Karena calon penghuni surga itu (pada akhir hayatnya) akan ditutup dengan amal perbuatan penghuni surga. Sebaliknya calon penghuni neraka itu (pada akhir hayatnya) akan ditutup dengan amal perbuatan penghuni neraka_.

Shahih, Dari Ibnu Amr
 HR. Tirmizh, Achmad bin Hanbal & An Nasa’i
(Kitab Shahih Al Jami’ Ash Shoghir – Hadits No. 88)

Hadits ini penting bagi seorang muslim untuk selalu *_menjaga diri dari perbuatan dan Perkataan yang buruk dan jangan sampai perbuatan dan ucapan buruk tersebut ternyata adalah merupakan perbuatan terakhirnya_* sebelum  ruh lepas dari tubuhnya. Jika itu sampai terjadi maka kita akan mengetahui kemana kelak tempat tinggalnya di akhirat.

Didunia yang sudah mendekati akhir ini, kita terlalu mudah melihat orang2 yang dengan mudahnya menuduh , menghasud , memfitnah atau mencela orang lain hanya berdasarkan dari satu informasi yang tidak jelas kebenarannya. Kita pun sering ikut-ikutan karena dilandasi oleh ketidak-sukaan diri kita kepada orang atau golongan tertentu.

Atau karena kita mengagumi sosok tertentu maka kita puji habis-habisan orang yang kita kagumi tersebut , padahal kita tidak tahu bagaimana akhir kehidupan dari orang yang kita puji-puji tersebut.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

« لاَ عَلَيْكُمْ أَنْ لاَ تُعْجَبُوا بِأَحَدٍ حَتَّى تَنْظُرُوا بِمَ يُخْتَمُ لَهُ فَإِنَّ الْعَامِلَ يَعْمَلُ زَمَاناً مِنْ عُمْرِهِ أَوْ بُرْهَةً مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ صَالِحٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلاً سَيِّئاً وَإِنَّ الْعَبْدَ لِيَعْمَلُ الْبُرْهَةَ مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ سَيِّئٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ النَّارَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلاً صَالِحاً وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْراً اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ مَوْتِهِ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ « يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ »

_Janganlah kalian terkagum dengan amalan seseorang sampai kalian melihat amalan akhir hayatnya. Karena mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan amalan yang shalih, yang seandainya ia mati, maka ia akan masuk surga. Akan tetapi, ia berubah dan mengamalkan perbuatan jelek. Mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan suatu amalan jelek, yang seandainya ia mati, maka akan masuk neraka. Akan tetapi, ia berubah dan beramal dengan amalan shalih. Oleh karenanya, apabila Allah menginginkan satu kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan menunjukinya sebelum ia meninggal.” Para sahabat bertanya, : Apa maksud menunjuki sebelum meninggal ? Nabi  ﷺ menjawab, Yaitu memberikan ia Taufik untuk Beramal Shalih dan mati dalam keadaan seperti itu.” 

(HR. Ahmad, 3: 120, 123, 230, 257 dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah 347-353 dari jalur dari Humaid, dari Anas bin Malik. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dalam Tahqiq Musnad Imam Ahmad mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat shahih Bukhari – Muslim. Lihat pula Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1334, hal yang sama dikatakan oleh Syaikh Al-Albani)

Dalam sebuah peristwa Baginda Rasulullah pernah berujar tentang adanya amal perbuatan orang yang kelihatan seperti amalan penghuni surga , namun diakhir hidupnya justru melakukan amalan penghuni neraka.

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِىِّ قَالَ نَظَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِلَى رَجُلٍ يُقَاتِلُ الْمُشْرِكِينَ ، وَكَانَ مِنْ أَعْظَمِ الْمُسْلِمِينَ غَنَاءً عَنْهُمْ فَقَالَ « مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا » . فَتَبِعَهُ رَجُلٌ فَلَمْ يَزَلْ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى جُرِحَ ، فَاسْتَعْجَلَ الْمَوْتَ . فَقَالَ بِذُبَابَةِ سَيْفِهِ ، فَوَضَعَهُ بَيْنَ ثَدْيَيْهِ ، فَتَحَامَلَ عَلَيْهِ ، حَتَّى خَرَجَ مِنْ بَيْنِ كَتِفَيْهِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « إِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ فِيمَا يَرَى النَّاسُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَإِنَّهُ لَمِنْ أَهْلِ النَّارِ ، وَيَعْمَلُ فِيمَا يَرَى النَّاسُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا »

_Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi berkata bahwa Nabi ﷺ pernah melihat ada yang membunuh orang-orang musyrik dan ia merupakan salah seorang prajurit muslimin yang gagah berani. Namun anehnya beliau malah berujar, Siapa yang ingin melihat seorang penduduk neraka, silakan lihat orang ini.” Kontan seseorang menguntitnya, dan terus ia kuntit hingga prajurit tadi terluka dan ia sendiri ingin segera mati (tak kuat menahan sakit, pen.). Lalu serta merta, ia ambil ujung pedangnya dan ia letakkan di dadanya, lantas ia hunjamkan hingga menembus di antara kedua lengannya_. (Bunuh Diri).
Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Sungguh ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka. Sebaliknya ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun berakhir dengan menjadi penghuni surga. SUNGGUH AMALAN ITU DILIHAT DARI AKHIRNYA_.” (HR. Bukhari, no. 6493)

*Kita tidak pernah tahu bagaimana akhir dari perjalanan hidup kita*.

*Semoga Allah tetap menjaga Istiqomah kita dalam Kebaikan dan Ketaatan dalam beribadah kepada Nya. Sehingga akhir perbuatan kita adalah merupakan Amalan Penghuni Surga. Aamiiin*.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (13) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

_Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan : Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka tetap Istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan_. (Al Ahqaf : 13-14)

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan belum tentu juga tahun depan kita masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan.

Salam

Tuesday, April 28, 2020

SEDEKAH DIBULAN RAMADHAN

*ONE DAY ONE HADIST*

Rabu 29 April.  2020
06 Romadhon. 1441

SEDEKAH DIBULAN RAMADHAN

*Dari Anas bin Mali Ra, bahwa. Rasulullah Saw. bersabda :*

*أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ*

_“Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.”_
 *(HR. Al-Tirmidzi)*

☪ Bulan Ramadhan adalah bulan berlomba-lomba dalam kebaikan dan meningkatkan ketaatan. Pahala amal ibadah dilipatgandakan lebih besar dibandingkan hari-hari selainnya. Di antara amal ibadah yang paling utama untuk mendapat perhatian adalah sedekah.

 ☪ Begitu Ramadhan tiba, Rasulullah Saw. yang begitu dikenal dermawan, akan menjadi sosok yang amat sangat dermawanya. Bahkan menurut riwayat Ibnu Abbas, menggambarkan kedermawanan beliau (Rasulullah) pada bulan Ramadhan, lebih besar dari tiupan angin yang berhembus.

🌙 *Dari Ibnu ‘Abbas Ra, dia  berkata :*
  _"Nabi Saw. adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul Saw.  adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.”_
 *(HR. Bukhari No. 3554 dan Muslim No. 2307)*

 ☪ Bersedekah adalah amalan yang sebetulnya bisa dilakukan kapan saja. Akan tetapi, jika sedekah dilakukan saat bulan Ramadhan tentu saja hal ini menambah pahala yang dilipatgandakan, karena  pada bulan Ramadhan, semua pahala dilipatgandakan. Untuk itu, termasuk sedekah kita pun akan dilipatgandakan oleh Allah Swt selagi niatnya adalah mencari keridhaan-Nya.

🌙 *Allah SWT. berfirman :*
 _"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”_
 *(QS. Al Hadid/57, Ayat : 18)*

  ☪ Ada jenis sedekah utama di bulan Ramadhan yang sudah ditradisikan para ulama, yaitu berbagi makanan siap santap. Yakni sedekah dalam bentuk jamuan makan untuk orang-orang yang berbuka puasa.

 🌙 *Rasulullah Saw. bersabda :*
 _“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.”_
 *(HR. At Tirmidzi no 807)*

 ☪ Lebih dari itu, orang  yang bersedekah di bulan Ramadhan, kelak di akhirat akan dikumpulkan di dalam satu ruangan di surga.

🌙 *Rasulullah Saw. bersabda :*
  _"Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.”_
 *(HR. At Tirmidzi No.1984)*

☪ Semoga Allah Swt. melimpahkan taufiq dan hidayah serta kekuatan kepada kita semua agar senantiasa rajin berbuat kebajikan di bulan Ramadhan yang mulia ini 

*Allahumma Aamiin*

*SEMOGA MANFAAT*

SAMPAIKANLAH DENGAN TUTUR KATA YANG BAIK / LEMAH LEMBUT

*ONE DAY ONE HADIST*

_Rabu 29 April 2020 / 6 Ramadhan 1441 H_


SAMPAIKANLAH DENGAN TUTUR KATA YANG BAIK / LEMAH LEMBUT


Dari Abu Syuraih, ia berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ

_Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga_.” Beliau bersabda :

إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ

_Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik_.

[HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir no. 469 (Maktabah Al ‘Ulum wal Hikam, cetakan kedua, 1404 H). Al ‘Iroqi dalam Takhrij Al Ihya’ (2/246) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid (bagus). Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah (1035) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan perowinya terpercaya].

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1. Untuk bisa masuk kedalam Surga maka harus  mendapatkan ampunan Allah Terlebih dahulu.
2. Diantara perbuatan yang bisa mendatangkan Ampunan Allah adalah suka menyebarkan salam dan Bertutur kata yang baik.

Al Qur’an mengabadikan banyak sekali ayat2 yang menyinggung tentang bagaimana seorang muslim harus bertutur kata.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ الله لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ القلب لاَنْفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ

 _Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu_.” (QS. Ali Imron: 159).

Memberi nasehat harus dengan perkataan yang baik dan lemah lembut. Bukan hanya kepada orang baik yang akan kita ajak pada kebaikan , bahkan kepada manusia yang paling ingkar sekalipun kalau kita mengajak pada kebaikan maka Allah tetap memerintahkan untuk berkata dengan lemah lembut.

Siapa diantaara kita yang tidak kenal dengan nama Fir’aun.?
Mungkin Tidak ada Manusia yang begitu *Sempurna Kejahatan* nya kecuali Fir’aun.

Ia (Firaun) kumpulkan Harta dgn segala cara seolah dengan hartanya ia dapat hidup abadi.
Ia bunuh rakyatnya yang tidak mengikuti kemauannya.
Ia Bunuh semua bayi laki2 yang baru lahir demi mengikuti ramalan tukang sihirnya.
Dan Puncak dari Kesombongannya adalah, Ia mengaku dirinya sebagai *tuhan*.

Tapi bagaimana Allah memperlakukan Firaun sebelum ditenggelamkan kedalam Laut Merah ?

Walaupun perilaku Firaun telah *MELAMPAUI BATAS* namun sebelum ditenggelamkan kedalam laut ,  Allah masih menunjukkan *KASIH SAYANG* kepada hambanya yang bernama Fir’aun dengan memerintahkan Nabi Musa & Harun untuk mengingatkan Firaun dengan cara *LEMAH LEMBUT*.

Hal tsb terekam didalam Al Qur’an Surat Thoohaa : 43 & 44

اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ

_(Pergilah kamu berdua kepada Fir`aun, sesungguhnya *dia telah MELAMPAUI BATAS)*_

فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

_(Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan *kata-kata yang LEMAH LEMBUT*, mudah-mudahan ia ingat atau takut)_.

Kepada Fir’aun yang طَغَى (Melampaui Batas) saja , Allah tidak langsung menghukum. Diperintahkan Musa dan Harun untuk berdialog terlebih dahulu bahkan harus dengan *KATA-KATA YANG LEMAH LEMBUT*  (لَّيِّناً قَوْلاً)

Betapa Rahman-Nya sifat Allah. Manusia seperti Fir’aun masih diharapkan untuk bertaubat kembali ke jalan-Nya , padahal Fir’aun sangat “Keterlaluan”. 

Bandingkan dengan diri kita. Kepada Orang Tua/Suami/istri/anak/Saudara/Teman , hanya karena masalah kecil , kadang kita lebih sering mengedepankan emosi dengan mengeluarkan kata2 yang menyakitkan dan tidak pantas untuk didengar. Ketika teman kita mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan kita , langsung kita balas dengan ucapan yang lebih kasar. Kita seakan *Kehabisan Kata* untuk mengkomunikasikan ketersinggungan diri kita dengan menggunakan kata2 yang *LEMAH LEMBUT*.

_Dibulan yang penuh berkah ini kita dilatih untuk selalu berkata dengan kalimat yang baik dan lemah lembut. Semoga latihan selama sebulan ini bisa menjadi kebiasaan kita selepas dari bulan Ramadhan_.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya tidak bisa lagi menemui Ramadhan karena sudah dipanggil terlebih dahulu dan kitapun belum tentu tahun depan kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan_. 

Salam

Monday, April 27, 2020

ALAT TUKAR DIAKHIRAT

*ONE DAY ONE HADIST*


Selass, 28 April 2020 / 5 Ramadhan 1441 H

ALAT TUKAR DIAKHIRAT

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ n قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Rasulullah ﷺ bersabda :

_Tahukah engkau siapakah orang bangkrut itu?” Para Sahabat Radhiyallahu anhum menjawab : Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang.” Rasulullah ﷺ bersabda, Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan membawa : sholat, puasa, zakat, namun ia juga suka  mencaci-maki orang, menuduh orang lain, memakan harta yang bukan haknya, menumpahkan darah orang lain, serta menganiaya orang lain. Kelak atas  kejahatannya tersebut maka pahalanya akan diberikan kepada orang yang pernah dia aniaya. Jika pahalanya sudah habis sedangkan kesalahannya belum semua terbayar, maka dilemparlah orang itu ketengah- tengah orang yang pernah dia aniaya, dan akhirnya dilemparkan kedalam neraka_. [HR. Muslim, no. 2581].

Orang itu bangkrut karena ia men dzolimi orang lain. *Sholat, Puasa, Zakat, Haji orang semacam itu memang tidak sia-sia*. Masih untung ia mempunyai modal berupa sholat, puasa dan amal sholeh lainnya yang diterima oleh Allah, namun semua itu akan habis digunakan untuk membayar hutangnya akibat penganiayaan yang pernah ia lakukan ketika hidup didunia. 

Didalam hadits lain Rasulullah pernah bersabda :

Siapa saja yang pernah menganiaya saudaranya, baik kehormatannya maupun sesuatu yang lain, hendaknya ia minta ma’af sekarang juga sebelum datang saatnya dimana pada waktu itu Dinar dan Dirham ( Uang ) tidak berguna. Jika tidak, maka apabila ia mempunyai amal shaleh maka amalnya akan diambil sesuai dengan kadar penganiayaan yang pernah dilakukannya. Apabila ia tidak mempunyai lagi amal shaleh maka kejahatan orang yang dianiaya itu diambil dan dilimpahkan kepadanya. ( Riwayat Bukhari ; Shahih Riyadhus Sholihin, Hadits No : 215) 

Orang semacam itu kelak di akhirat akan menangis. Pada Yaumil Akhir Alat Tukar bukan lagi berupa mata uang namun Amal Shalih.

Orang semacam itu biasanya Shaleh secara Ritual namun sayang Akhlaknya tidak Mendukung Keshalehan Ritualnya. Ketika diadili oleh Allah, pada dirinya bergelantungan tangan-tangan orang yang pernah dianiaya, mereka menuntut keadilan terhadap apa-apa yang dulu ketika didunia tidak mereka dapatkan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

_Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha  Penerima  taubat  lagi  Maha  Penyayang_.(Al Hujurot : 12) 

Ya Allah,… Jauhkanlah kami dari menganiaya ataupun menjatuhkan kehormatan Saudara2 kami. Janganlah Amal Sholeh kami menjadi sia-sia karena ketidaktahuan kami terhadap hak-hak Saudara kami yang harus kami jaga dan hormati. Aamiiin.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan belum tentu juga tahun depan kita masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_. 

Salam

Sunday, April 26, 2020

TIGA PERBUATAN YANG MENJAMIN MASUK SURGA

*ONE DAY ONE HADIST*

_Senin  27 April 2020 / 4 Ramadhan 1441 H_

TIGA PERBUATAN YANG MENJAMIN MASUK SURGA


وعن حذيفة رضي الله عنه قال أسندت النبي صلى الله عليه وسلم إلى صدري فقال : من قال لا إله إلا الله ختم له بها دخل الجنة ومن صام يوما ابتغاء وجه الله ختم له به دخل الجنة ومن تصدق بصدقة ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة

Dari Hudzaifah. ra , dia berkata : Aku menyandarkan Nabi ﷺ ke dadaku, maka beliau bersabda :
_Barangsiapa mengucapkan La ilaha illallah, (lalu) dengan itu (hidupnya)ditutup, maka dia masuk surga. Barangsiapa berpuasa satu hari demi mencari Wajah Allah, dan dengan itu (hidupnya) ditutup, maka dia masuk surga. Barangsiapa bersedekah dengan satu sedekah demi mencari Wajah Allah, dan dengan itu (hidupnya) ditutup, maka dia masuk surga_. [Kitab Shahih Targhib wa At Tarhib Hadits No. (8) 985].

Dalam hadits lain Rasulullah ﷺ juga bersabda :

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

Ada tiga perbuatan yang Rasulullah ﷺ menjamin umatnya akan masuk surga :
1. Akhir hidupnya ditutup dengan kalimat La ilaha illallah.
2. Akhir hidupnya ditutup dengan amalan Puasa.
3. Akhir hidupnya ditutup dengan amalan memberi Sedekah.

Terlihat begitu mudah umat islam masuk surga hanya dengan 3 perbuatan tersebut. Tapi apakah semudah itu kita mendapatkan kematian yang Husnul Khotimah dengan Jaminan Surga.?

Memang tidak semudah itu mendapatkannya. Betapa sering kita melihat orang yang menjelang akhir hayatnya ditalqinkan dengan bacaan kalimat *Lailaha illallah*  namun ia tidak mampu untuk mengucapkan kalimat Tauhid tersebut di akhir hayatnya.

Tapi disisi lain ada juga orang yang sepanjang hidupnya bergelimpangan dosa namun diakhir hayatnya ia Bertobat  kembali ke Jalan Nya sehingga dengan ringannya ia mengucapkan Kalimat Syahadat *Lailaha illallah* bahkan wajah kematiannya ditutup dengan senyuman. Laa haula wala quwwata illabillah.

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam (hadits marfu’),

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

_Dzikir yang paling utama adalah bacaan Laa ilaha illallah_. (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 62)

Biasakanlah selalu mengucapkan Kalimat Laa ilaha illallah sebagai amalan dzikir sehari-hari , semoga dengan itu diakhir hidup,  kita dimudahkan untuk kembali mengucapkan kalimat tersebut sebagai penutup akhir hayat kita.

Dibulan yang penuh berkah ini jadikanlah  Puasa yang kita lakukan hanya semata-mata untuk mendapatkan keridhoan Allah semata.

Dibulan Ramadhan yang penuh berkah ini , Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan bahkan kebaikannya seperti angin yang berhembus.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata :

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ ، يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْقُرْآنَ ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

_Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang *paling gemar melakukan kebaikan. Kedermawanan (kebaikan*) yang beliau lakukan lebih lagi di bulan Ramadhan yaitu ketika Jibril ‘alaihis salam menemui beliau. Jibril ‘alaihis salam datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur’an) hingga Al Qur’an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apabila Jibril ‘alaihi salam datang menemuinya, tatkala itu beliau adalah orang yang *lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus*_.” (HR. Bukhari no. 1902 dan Muslim no. 2308).

Semoga Allah memudahkan kita dalam melakukan ketiga amalan tersebut dan memasukkan nya kedalam Surga.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa dihari Pertama Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan belum tentu juga tahun depan kita masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_. 

*Salam*

DOA AGAR SELALU DIBERI KESEHATAN

*ONE DAY ONE HADITS*


Rabu, , 27 April 2020 M/4 Ramadhan 1441 H. 

 DOA AGAR SELALU DIBERI KESEHATAN


اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَدَنِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى سَمْعِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَصَرِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
ALLAHUMMA ‘AFINI FI BADANI, ALLAHUMMA ‘AFINI FI SAM’I, ALLAHUMMA ‘AFINI FI BASHORI LA ILAHA ILLA ANTA.

“Ya Alloh, sehatkanlah badanku, Ya Alloh sehatkanlah pendengaranku, Ya Alloh, sehatkanlah pengelihatanku,Tiada Tuhan selain Engkau.”
Doa tersebut bersumber dari hadits berikut :

سَمِعْتُ أَبِي يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي ، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي ، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي ، لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ ” غُدْوَةً وَعَشَيَّةً  قَالَ : يَا بُنَيَّ ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهِ ، وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ
“Dari Abdurrahman bin Abi Bakrah berkata, “Saya mendengar bapakku berdoa dengan doa ini; “ALLAHUMMA ‘AFINI FI BADANI, ALLAHUMMA ‘AFINI FI SAM’I, ALLAHUMMA ‘AFINI FI BASHORI LA ILAHA ILLA ANTA,”  setiap pagi dan petang. Kemudian dia berkata, wahai anakku, saya mendengar Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam berdoa dengan doa ini dan saya senang untuk mengikuti kebiasannya.” 
(HR. Thabrani)


Kandungan hadits :

1. Doa tersebut dibaca setiap pagi dan petang sebanyak tiga kali.  Untuk mendapatkan kesehatan rohani dan jasmani,  tanpa ada gangguan baik karena terkena penyakit atau karena sebab musibah kekurangan atau kehilangan rezeki.
2. Afiyat dalam doa tersebut meliputi kesehatan fisik. Kesehatan yang diminta dalam bentuk global, tetapi mewakili sebagai syarat kebahagiaan seseorang. Karena bila badannya tidak sehat, maka kenikamatan apapun menjadi tidak bermakna.  Apalagi bila kehilangan penglihatan dan pendengaran. 
3. Dalam keadaan sakit dianjurkan untuk membaca doa tersebut terlebih dahulu kemudian ditiupkan pada obat  dan air yang hendak kita minum, dengan izin Alloh ta'ala. akan lebih mujarab dan cepat disembuhkan oleh Alloh ta'ala dan dikategorikan sakitnya sebagai bentuk dari ibadah.
4. Sebelum olahraga bisa juga membaca doa tersebut. Olahraga membawa banyak dampak positif bagi tubuh. Dengan rajin berolahraga, tubuh menjadi segar dan bebas dari ancaman penyakit. 
Doa penting, dan ikhtiar tidak kalah pentingnya juga. Untuk mendapatkan badan dan jiwa yang sehat maka berdoa dan berolahraga merupakan plihan yang tepat.

Salam

Saturday, April 25, 2020

Bandingkan Taubat nya Rasulullah dengan Diri Kita

*ONE DAY ONE HADITS*


Minggu, 26 April 2020 / 3 Ramadhan 1441 H

Bandingkan Taubat nya Rasulullah dengan Diri Kita

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ

_Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali_.” (HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no. 1600)

*Pelajaran Yang Terdapat di dalam Hadits dan Yang Berkaitan*

1. Rasulullah adalah Manusia Suci bebas dari dosa namun Ia setiap hari tetap beristighfar memohon ampun sedikitnya 100 kali dalam sehari.

Kita sebagai manusia biasa yang setiap hari tidak lepas dari dosa seharusnya istighfar kita lebih banyak dari istighfarnya Rasulullah.

2. Manusia yang tidak pernah lepas dari dosa tidak boleh putus asa dari Rahmat Allah karena ampunan selalu diberikan oleh Allah.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ ، وَبِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ

_Sungguh, Allah meluaskan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di siang hari. Dan Allah meluaskan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di malam hari_. (HR. Muslim no.7165)

3. Selama Nyawa belum sampai Tenggorokan maka Pintu Taubat selalu terbuka bagi manusia.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لمَ ْيُغَرْغِرْ

_Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya selama nyawa belum sampai di kerongkongan_. (HR. At Tirmidzi, 3880. Ia berkata: “Hadits ini hasan gharib”. Di-hasan-kan oleh Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi).

4. Sebaik-baiknya Manusia yang banyak berbuat bersalah adalah yang sering bertaubat

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Setiap manusia pasti banyak berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang sering bertaubat” (HR. Tirmidzi no.2687. At Tirmidzi berkata: “Hadits ini gharib”. Di-hasan-kan Al Albani dalam Al Jami Ash Shaghir, 291/18).

5. Banyak-banyaklah mengucapkan *Robbigfirlii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim*

Setiap hari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon ampun kepada Allah sebanyak 100 (seratus) kali. Bahkan dalam suatu hadits lain disebutkan, bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta ampun kepada Allah seratus kali dalam satu majelisnya.

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ وَالْمُحَارِبِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ يَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ مِائَةَ مَرَّةٍ

Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Al Muharibi] dari [Malik bin Mighwal] dari [Muhammad bin Suqah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata; "Apabila kami menghitung ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu majlis: *Rabbighfirli watub 'alayya innaka anta tawwabur rahim* (Ya Rabbku ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkaulah Maha penerima taubat dan maha penyayang)" beliau mengucapkannya sebanyak seratus kali. (HR. Ibnu Majah No. 3804).

*Tema Hadits Yang Berkaitan dengan A Qur’an :*

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ 

_Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, *janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah*. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)_. (QS. Az Zumar: 53-54).

Fir’aun adalah manusia paling dzolim yang pernah hidup didunia. Di akhir hidupnya ia menyesali hidupnya namun sayang sudah terlambat karena nyawanya sudah ditenggorokannya sehingga taubatnya ditolak.

حَتَّىٰ إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

_Hingga ketika  Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia:  *Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil*, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)_. (Yunus : 90)

Semoga Kita Termasuk Hamba Yang Suka Beristighfar & Bertaubat sebelum Ruh meninggalkan diri kita.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَأَتْبِعِ السَّـيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا.

Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya ia menghapusnya.” (HR. at-Tirmidzi no. 1988 dari Muadz bin Jabal. At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan,” dihasankan oleh al-Albani di Shahih al-Jami’, no. 97 dan Syu’aib al-Arna`uth ditahqiq Riyadh ash-Shalihin, no. 61).
Tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah, sebaik-baiknya manusia yang bersalah adalah yang segera bertaubat dari kesalahannya.

Ada beberapa metode untuk menghapus dosa diantaranya adalah dengan banyak melakukan kebaikan. Dengan melakukan kebaikan maka Insya Allah Kesalahan akan terhapus.

Dalam sebuah hadits qudsi Allah Ta’ala berfirman,

يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَـوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَـفَـرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عِـنَانَ السَّمَاءِ، ثُمَّ اسْتَغْـفَـرْتَنِيْ، غَـفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُـرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا، ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا، لَأَتَيْتُــكَ بِـقُـرَابِهَا مَغْـفِـرَةً.

_Wahai anak Adam, selama kamu berdoa dan berharap kepadaKu niscaya Aku mengampuni dosa-dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai awan di langit, kemudian kamu memohon ampun kepadaku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang kepadaKu dengan membawa dosa sepenuh jagat, kemudian kamu bertemu denganKu dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan memberimu ampunan sepenuh jagat pula_.” (HR. At-Tirmidzi, no. 3534 dari Anas. At-Tirmidzi berkata, Hadits hasan dinyatakan kuat oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth dalam tahqiqnya atas Riyadh ash-Shalihin, no. 1878).

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya sudah dipanggil lebih dulu dan tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan kitapun belum tentu tahun depan masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_. 

Salam

Friday, April 24, 2020

DASYATNYA IBADAH YANG MEMBERI MANFAAT KEPADA SAUDARA SESAMA MUSLIM

*ONE DAY ONE HADIST*

_Sabtu 25 April 2020 / 2 Ramadhan 1441 H_


DASYATNYA IBADAH YANG MEMBERI MANFAAT KEPADA SAUDARA SESAMA MUSLIM

_Ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah. Lalu ia bertanya: wahai Rasulullah, siapa orang yang paling dicintai oleh Allah? Dan apa amalan yang paling dicintai oleh Allah? Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :_

أحبُّ الناسِ إلى اللهِ تعالى أنفعُهم للناسِ وأحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سرورٌ يُدخلُه على مسلمٍ أو يكشفُ عنه كُربةً أو يقضي عنه دَينًا أو يطردُ عنه جوعًا ولأن أمشيَ مع أخٍ في حاجةٍ أحبُّ إليَّ من أن أعتكفَ في هذا المسجدِ ( يعني مسجدَ المدينةِ ) شهرًا ومن كفَّ غضبَه ستر اللهُ عورتَه ومن كظم غيظَه ولو شاء أن يمضيَه أمضاه ملأ اللهُ قلبَه رجاءَ يومِ القيامةِ ومن مشى مع أخيه في حاجةٍ حتى تتهيأَ له أثبت اللهُ قدمَه يومَ تزولُ الأقدامُ

_Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah :_ 
_Yang paling bermanfaat untuk manusia_. 

_Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah :_

_Engkau memasukan rasa bahagia kedalam hati seorang mukmin, atau_ 
_Engkau hilangkan salah satu kesusahannya hidupnya, atau_ 
_Engkau membayarkan hutangnya, atau_ 
_Engkau hilangkan kelaparannya_. 

_Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu *lebih aku cintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya*. Dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat. Dan *barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka*_. (HR. Ath Thabrani 6/139, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/575).

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits* :

1. Usahakanlah selalu untuk *menjadi manusia  yang selalu banyak memberi bermanfaat kepada manusia lainnya* karena orang yang dicintai Allah adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada manusia lainnya.

2. Hendaknya selalu berusaha melakukan kebaikan kepada sesama yang dapat membahagiakan orang lain seperti :

a. *Membuat orang lain gembira manakala mengalami kesusahan*.
b. *Membantu menghilangkan kesulitan hidupnya*.
c. *Melunasi hutangnya manakala ia mengalami kesulitan membayar hutangnya*.
d. *Memberinya makan manakala ia mengalami kelaparan*

3. Kebaikan yang menyentuh hajat hidup manusia , pahalanya jauh lebih besar daripada Ibadah Ritual  Sunnah seperti melakukan I’tikaf di Masjid  sekalipun itu dilakukan di Masjid Nabawi yang pahalanya setiap kali kita beribadah diganjar dengan 1000 kali lebih banyak dari masjid lain selain Masjidil haram.

Bisa dibayangkan , mungkin manusia jaman sekarang tidak akan mampu untuk melakukan I’tikaf di Masjid  Nabawi selama sebulan penuh , tapi  *Allah memberi ganti dengan pahala yang sama jika kita selalu memperhatikan dan membantu kebutuhan saudaranya sesama muslim*.

Di Bulan Ramadhan yang penuh Berkah ini , Semoga Ibadah yang kita lakukan bukan hanya Ibadah Ritual Rutinitas saja tapi juga selalu berusaha melakukan kebaikan yang bisa membahagiakan saudara-saudara kita sesama muslim yang membutuhkan pertolongan kita.
.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya sudah dipanggil lebih dulu dan tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan kitapun belum tentu tahun depan masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_. 

*Salam*

PUASA DAN KESABARAN

ONE DAY ONE HADIST

_Jum’at 24 April 2020 / 1 Ramadhan 1441 H_

PUASA DAN KESABARAN


Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

_Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), *Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya*. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi_.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

*Pelajaran Yang Diambil dari Hadits :*
1. Ibadah Puasa adalah Ibadah yang istimewa karena ganjaran dari Ibadah Puasa , Allah sendiri yang akan memberikan.
2. Ada dua kebahagiaan yang diberikan kepada orang yang berpuasa yaitu : Kebahagiaan saat berbuka puasa dan Kebahagiaan ketika kelak berjumpa dengan Sang Khaliq Rabbul ‘Alamin.
3. Walau Orang yang berpuasa terkadang mulutnya bau , namun disisi Allah bau tersebut Lebih Harum dari Minyak Kesturi .


*Puasa adalah Bentuk Melatih Kesabaran*

Ibnu Rajab Al Hambali seorang Ulama Suni yang Lahir tahun 736 H dan wafat th 795 H mengatakan : _Karena orang yang menjalani puasa berarti melatih dan menjalani KESABARAN , dan ganjaran orang yang bersabar akan mendapat Pahala Tanpa Batas_ sebagaimana firman Allah Ta’ala :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

_Sesungguhnya Hanya *Orang-Orang Yang Bersabarlah Yang Dicukupkan Pahala Mereka Tanpa Batas*_.” (Az Zumar : 10)

*Sabar itu ada tiga macam yaitu :*
_(1) Sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah_ 
_(2) Sabar dalam meninggalkan yang haram dan_ 
_(3) Sabar dalam menghadapi takdir yang terasa menyakitkan_. 

Dan Ketiga macam bentuk sabar ini, semuanya terdapat dalam amalan puasa. 

*Ketika kita berpuasa sesungguhnya :*

1. Kita sedang melakukan ketaatan atas perintah dengan penuh Kesabaran. Yang tadinya kita tidak pernah makan diwaktu Sahur , pada saat Ramadhan tiba , kita memulai kebiasaan baru dengan penuh kesabaran melakukan Sahur dan setelahnya , kitapun sabar memperbanyak Ibadah lain selama bulan Ramadhan seperti Membaca Al Qur’an , Memperbanyak Sholat Sunnah , Memperbanyak Sedekah , yang semua itu merupakan manifestasi dari bentuk ketaatan kepada Allah sebagaimana dicontohkan oleh Baginda Rasulullah ﷺ .

2. Di dalam menjalankan Ibadah Puasa kita bukan saja meninggalkan makanan yang haram namun makanan yang tadinya halal pun kita tinggalkan sampai saatnya kita berbuka. Bukan hanya itu , dalam bulan Ramadhan kita dilatih untuk berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela seperti menggunjing , mencela dan akhlak lainya yang tercela

3. Sudah menjadi kodratnya bahwa orang yang berpuasa pasti akan mengalami kondisi Rasa Lapar , Rasa Mengantuk , Rasa Lemas dan mungkin juga Perasaan Malas untuk beraktivitas , namun semua kondisi yang tidak menyenangkan tersebut pasti akan dilalui oleh orang beriman dengan penuh Kesabaran dan Kesungguhan hati sehingga hal itu bukan merupakan halangan baginya untuk terus melakukan ketaaatan kepada Allah sehingga bisa melewati semua kondisi tersebut. 

Selamat menjalankan Ibadah Puasa dihari Pertama Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan belum tentu juga tahun depan kita masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_. 

Salam