*Sekilas Tentang Hari Tasyriq*
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah yaitu tiga hari setelah Hari Raya I’dul Adha. Ada juga yang menyatakan, bahwa hari tasyrik meliputi empat hari yaitu Hari Raya Idul Adha dan 3 hari setelahnya.
Secara Bahasa , istilah tasyrik diambil dari kata [شرقت الشمش] yang artinya matahari terbit. Menjemur sesuatu, dalam bahasa Arab dinyatakan: [شَرَّقَ الشَيْءَ لِلشَّمْشِ].
Dinamakan Tasyriq karena pada hari itu banyak daging qurban yang di jemur di terik matahari karena di masa itu tidak ada pendingin atau freezer seperti saat ini. Sehingga agar daging itu awet maka daging tersebut dijemur atau didendeng.
Dalam Hadiits Rasulullah juga dikatakan bahwa Hari Tasyriq adalah *Hari Makan dan Minum*.
Dari Nubaisyah Al Hudzali ia berkata : Rasulullah ﷺ bersabda :
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Hari-hari Tasyriq adalah hari makan-makan dan minum. [Shahih Muslim : 1926]
Karena pada hari Tasyriq adalah Hari Makan dan Minum maka Haram hukumnya Berpuasa pada Hari Tasyriq.
Imam Nawawi berkata : _Ini adalah Dalil tidak boleh sama sekali berpuasa pada Hari Tasyriq_. (Syarh Shahih Muslim, 8: 18)
Dalam Hadits lain selain Hari Makan dan Minum juga dikatakan sebagai *Hari Berdzikir Kepada Allah* sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad :
Dari Nubaisyah Al Hudzali dia berkata : Rasulullah ﷺ bersabda :
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
_Hari-hari Tasyrik (tanggal 11 , 12 , 13 Dzulhijah) adalah hari-hari untuk makan, minum, dan *Berdzikir kepada Allah 'azza wajalla*_. [Musnad Ahmad : 19797]
Anjuran untuk banyak berdzikir di Hari Tasyriq juga ditegaskan dalam Al Qur’an (Al Baqarah : 200-201).
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَٰسِكَكُمْ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ
_Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka *Berdzikirlah* dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: *Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia , dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat*_. [Al Baqarah : 200]
وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ يَّقُوۡلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنۡيَا حَسَنَةً وَّفِى الۡاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
_Dan di antara mereka ada yang berdoa : *Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaabannar* (Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan kehidupan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka)_. [Al Baqarah : 201]
Dalam Al Qur’an Hari Tasyriq disebut juga dengan nama Al-Ayyam al-Ma’dudat* (hari-hari yang terbilang)
وَاذۡكُرُوا اللّٰهَ فِىۡٓ اَيَّامٍ مَّعۡدُوۡدٰتٍؕ
_Dan berdzikirlah kepada Allah pada *Ayyamim ma’duudat* (hari yang telah ditentukan jumlahnya)_. [Al Baqarah : 203]
Ziyad Al-Jasshas meriwayatkan dari Abu Kinanah al-Qurasyi, bahwa beliau mendengar Abu Musa al-Asy’ari berceramah dalam khutbahnya ketika Idul Adha :
بعد يوم النحر ثلاثة أيام التي ذكر الله الأيام المعدودات لا يرد فيهن الدعاء فارفعوا رغبتكم إلى الله عز و جل
_Setelah hari raya qurban ada tiga hari, dimana Allah menyebutnya sebagai *Al-Ayyam al-Ma’dudat* (hari-hari yang terbilang), *DOA PADA HARI-HARI INI, TIDAK AKAN DITOLAK*. Karena itu, perbesarlah harapan kalian_. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 506).
Dari Anas dia berkata :
كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
_Do'a yang paling banyak dipanjatkan Nabi ﷺ adalah: *RABBANAA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH WAFIL AAKHIRATI HASANAH WAQINAA 'ADZAABAN NAAR* (Wahai Rabb kami, karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka_). [Shahih Bukhari : 5910]
Dari Ibnu 'Abbas dari Nabi ﷺ , beliau bersabda :
مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
Tidak ada amal yang lebih utama pada hari-hari (tasyriq) ini selain berkurban." Para sahabat berkata, "Tidak juga jihad?" Beliau menjawab: "Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi. [Shahih Bukhari : 916]
Berbahagialah sebagai Muslim Yang setiap tahun selalu menyisihkan rezekinya untuk Berqurban karena *Tidak ada amal yang lebih utama pada hari-hari (Tasyriq) ini selain berkurban*.
Jangan lupa juga untuk banyak berdzikir dan juga berdoa mohon kepada Allah agar diberi kebaikan kehidupan di dunia dan akhirat.
*Salam*