Wednesday, August 2, 2023

JAD, SI ANAK YAHUDI YANG AKHIRNYA ISLAMKAN 6 JUTA ORANG LEBIH

JAD, SI ANAK YAHUDI YANG AKHIRNYA ISLAMKAN 6 JUTA ORANG LEBIH

Jad, adalah seorang bocah berusia 7 tahun di era tahun 40-an. Tinggal bersama keluarganya di salah satu apartemen pada sebuah kota di Prancis. Ia terlahir dari keluarga Yahudi yang taat dan berpendidikan tinggi. Ibunya salah seorang professor di universitas terkemuka di Perancis kala itu. 

Di salah satu sudut lantai dasar apartemen tersebut, ada sebuah toko kecil "serba ada" yang menjadi tempat bagi warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan se hari-hari mereka, termasuk keluarga Jad. Toko itu milik seorang berkebangsaan Turki, Ibrahim, 67 tahun. Seorang yang sangat sederhana, bukan dari kalangan berpendidikan tinggi. 

Jad kecil hampir setiap hari berbelanja di toko ini. Bila berbelanja, selalu, tanpa sepengetahuan Ibrahim, setidaknya begitu persangkaannya , diam-diam ia mengambil sebuah permen coklat. Sampai suatu hari ia lupa mengambil ( maaf : mencuri ) coklat tersebut. 

Ketika melangkah meninggalkan toko, Ibrahim memanggilnya dan berkata, "Jad, kamu lupa sesuatu, Nak." Jad kecil memeriksa belanjaannya. Tetapi, tidak menemukan sesuatu yg terlupakan. 

"Bukan itu," kata Ibrahim. "Ini." Sambil memegang coklat yang biasa diambil Jad. Tentu saja Jad kaget dan ketakutan. Takut bila Ibrahim menyampaikan 'hal memalukan' tersebut ke orang tuanya. Reaksinya, bengong dan pucat..

"Tidak apa-apa, Nak,.. Mulai hari ini kau boleh mengambil sebuah coklat gratis setiap berbelanja sebagai hadiah. Tapi, berjanjilah untuk jujur mengatakannya," 
kata Ibrahim sambil tersenyum. 

Sejak hari itu, Jad menjadi sahabat Ibrahim.
Ia tidak hanya datang menjumpai Ibrahim untuk berbelanja, tetapi juga menjadi tempat bercerita dan menumpahkan keluh kesahnya. 

Bila menghadapi suatu masalah, Ibrahim adalah orang yg pertama diajaknya berbicara. Dan, bila itu terjadi, Ibrahim tidak pernah langsung mnjawabnya, namun selalu menyuruh Jad untuk membuka halaman sebuah buku tebal yg tersimpan di sebuah kotak kayu. Ibrahim akan membaca dua halaman tersebut tanpa suara, kemudian menjelaskan jawaban dari masalah yang dihadapi Jad. 

Hal tersebut berlangsung selama lebih kurang 17 tahun. Sampai satu ketika salah seorang anak Ibrahim mendatangi Jad dan memberikan kotak tersebut kepadanya sembari membawa berita yang sangat menyedihkan Jad yang saat itu telah menjadi pemuda. Ibrahim, sahabat sejatinya telah berpulang. Wafat. 

Kotak berisi kitab itu diterimanya penuh haru. Jad memperlaku-kannya dengan takzim sebagai representasi Ibrahim. 

Satu ketika, saat ia berhadapan dengan satu masalah pelik, ia mengambil kotak dan membuka kitab yang ada di dalamnya, sebagaimana yg sering ia lakukan dengan Ibrahim. Ternyata kitab itu bertuliskan huruf arab. Ia pun memohon kepada temannya yang berkebangsaan Tunisia untuk menjelaskan makna dari 2 halaman yang dipilihnya secara acak.

Sang teman ini pun kemudian membacakan makna tulisan itu. Sungguh, apa yang disampaikan sahabatnya, seakan bagai jawaban khusus bagi masalah yang sedang ia hadapi.... 
Jad lalu bertanya kepada sahabatnya: "Ini kitab apa..?"

*"Al-Qur'an*, kitab suci Umat Islam."

Kaget dan takjub Jad mendengar hal tersebut, Ia langsung bertanya bagaimana syarat utk menjadi seorang Muslim. 

Dijawab oleh Si Tunisia : "Mudah, Syahadat dan berusaha menjalankan Syariah."

Hari itu Jad masuk Islam dan mengubah namanya menjadi *Jadullah Al-Qurani*. Dia berjanji untuk mempelajari Al-Quran dengan se baik-baik dan semampunya. 

Tentu saja keluarganya yang beragama Yahudi, terutama Ibunya yang profesor,sulit menerima hal tersebut dan berusaha untuk mengembalikan Jad kepada keyakinannya semula. 
Sang Ibu berjuang dengan berbagai cara bahkan mengajak teman-teman dari kalangan intelektual Yahudi untuk memberi pengertian pada Jad. Ini berlangsung selama 30 tahun, tetapi tidak berhasil.

"Pengaruh Ibrahim yang bersahaja, ternyata mengalahkan semua orang-orang pintar di sekitar Jad." 

Jadullah pernah berkata:
*Saya menjadi Muslim di tangan seorang lelaki yg justru tidak pernah berbicara tentang agama"..*

"Tak pernah berkata" :
"kamu Yahudi!!"
"kamu Kafir!"
"belajarlah agama!"
"jadilah muslim!"

Tapi, ia menyentuh saya dengan "akhlak", sebaik-baiknya perilaku. Memperkenalkan kepada saya sebaik-baiknya kitab, Al-Qur'an"

Jadullah mempelajari Al-Qur’an serta memahami isinya, kemudian ia berdakwah di Eropa hingga berhasil mengislamkan enam ribu Yahudi dan Nasrani.

Suatu hari, Jadullah membuka lembaran-lembaran Al-Qur’an hadiah dari Ibrahim itu. Tiba-tiba ia mendapati sebuah lembaran bergambarkan peta dunia. Pada saat matanya tertuju pada gambar benua afrika, nampak di atasnya tertera tanda tangan Ibrahim dan dibawah tanda tangan itu tertuliskan ayat :

((اُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ…!!))

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik!!…” (QS. An-Nahl; 125)

Iapun yakin bahwa ini adalah wasiat dari Ibrahim dan ia memutuskan untuk melaksanakannya.

Beberapa waktu kemudian Jadullah meninggalkan Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika yang diantaranya adalah Kenya, Sudan bagian selatan (yang mayoritas penduduknya adalah Nasrani), Uganda serta negara-negara sekitarnya. Jadullah berhasil mengislamkan lebih dari 6.000.000 (enam juta) orang dari suku Zolo, ini baru satu suku, belum dengan suku-suku lainnya.

Jadullah Al-Qur'ani meninggal di tahun 2003, dlm perjalanan hidupnya sebagai seorang Muslim ...
30 tahun lebih ia telah meng Islamkan lebih dari 6 juta orang di Afrika..

Sementara Ibunya masuk Islam di tahun 2005, di usia 78 tahun, dua tahun setelah meninggalnya sang anak, Jadullah Al-Qur'ani.

Di sebagian fragmen cerita nyata ini, akhirnya menginspirasi sineas Perancis untuk memfilmkannya dengan judul, “MONSIEUR IBRAHIM et Les Fleurs du Coran‘ (Ibrahim dan Bunga-Bunga Quran) yang disutradarai Francois Dupeyron. Film ini dibintangi aktor legendaris mesir Omar Sharif (sebagai Uncle Ibrahim) dan aktor muda berbakat Perancis Pierre Boulanger (sebagai Jad, pemuda Yahudi).

_Subhanallah_
_Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala Aalihi Washohbihi Wabarik Wassalim_

Semoga kita termasuk muslim yg kaffah

آمين يَارَبَّ العَالَمِين

Wednesday, June 21, 2023

KISAH SEPOTONG ROTI

KISAH SEPOTONG ROTI

 بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

Dahulu..ada seorang lelaki yang beribadah selama 60 tahun lamanya
lalu ia terfitnah oleh seorang wanita
dan berzina dengannya selama enam hari
lalu ia sadar dan bertaubat
ia pun pergi meninggalkan tempat ibadahnya
lalu ia singgah di sebuah masjid
dan tinggal di sana selama tiga hari tak ada makanan..

Suatu ketika, ada orang yang memberinya roti
ketika ia hendak memakannya
ia melihat dua orang yang amat membutuhkan
ia pun memotong roti
dan memberikannya kepada keduanya..
sementara ia tak makan

Maka Allah memerintahkan malaikat untuk menimbang
antara amalannya selama 60 tahun dan zinanya selama 6 hari
ternyata lebih berat zina selama 6 hari

Lalu Allah memerintahkan menimbang zinanya 6 hari dengan dua potong roti
ternyata lebih berat dua potong roti
diriwayatkan oleh Nadlr bin Syumail dari perkataan ibnu Mas'ud
dan ibnu Abu Nuaim meriwayatkan juga kisah yang sama dari Abu Musa Al Asy'ari dengan sanad yang shahih..

Lihatlah..
ibadah 60 puluh tahun dikalahkan oleh zina 6 hari..
tidakkah menjadi takut hati kita untuk berbuat maksiat..

Lihat juga..
ternyata berinfak di saat kita butuh..
melebihi ibadah selama 60 tahun..

Namun..
itu tak mudah..
karena jiwa amat mencintai harta..
kecuali orang yang Allah berikan kekuatan padanya..

Berikut ini adalah hadis lengkapnya:
مصنف ابن أبي شيبة (2/ 351)
9813 – حدثنا بن سعيد عن سفيان عن سلمة بن كهيل عن أبي الزعراء
عن عبد الله أن راهبا عبد الله في صومعته ستين سنة فجاءت امرأة فنزلت إلى جنبه فنزل إليها فواقعها ست ليال ثم سقط في يده ثم هرب فأتى مسجدا فأوى فيه
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
“Ada seorang ahli ibadah yang menyembah Allah di musholla pribadinya selama 60 tahun lamanya. Setelah itu ada seorang perempuan yang singgah di mushollanya. Akhirnya si ahli ibadah mendekati wanita itu dan berzina dengannya selama enam hari. Kemudian dia menyesali perbuatannya dan lari menjauhi wanita tersebut. Pada akhirnya dia bermalam di suatu masjid.
فمكث ثلاثا لا يطعم شيئا فأتى برغيف فكسر نصفه فأعطاه رجلا عن يمينه وأعطى الآخر رجلا عن يساره
Selama tiga hari tinggal di masjid tersebut tidak ada satu pun makanan yang masuk ke dalam perutnya. Setelah tiga hari, ada seorang yang memberi sepotong roti kepadanya. Satu potong roti tersebut lantas dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian dia berikan kepada orang yang ada di sebelah kanannya dan bagian yang lain dia berikan kepada orang yang ada di sebelah kirinya.
ثم بعث إليك ملك فقبض روحه فوضع عمل ستين سنة في كفة ووضعت السيئة في أخرى فرجحت ثم جيء بالرغيف فرجح بالسيئة
Lantas Allah kirimkan malaikat untuk mencabut nyawanya. Di hari Kiamat ibadah selama 60 tahun diletakkan di satu daun timbangan dan zina enam hari di daun timbangan yang kedua. Ternyata yang lebih berat adalah timbangan kejelekannya. Daun timbangan kebaikan lantas ditambahi dengan sepotong roti. Hasilnya amal kebaikannya lebih berat.” 

[Riwayat Ibnu Abi Syaibah dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih Targhib wa Tarhib)

Thursday, May 25, 2023

USIA YANG HINA, ATAU UMUR YANG BERKAH

USIA YANG HINA, ATAU UMUR YANG BERKAH

Umur manusia adalah perkara ghaib dan merupakan rahasia Allah SWT. Tak seorangpun tahu berapa panjang usia yang dijatahkan untuknya. Jangan sia-siakan sisa usiamu bersemangat untuk beramal._

✍️Jalan Menuju Peringatan dan Perenungan tentang Tahapan Usia yang Dilalui Manusia :

✔️Pertama : sejak Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dan membekalinya dengan keturunan.
✔️Kedua : terhitung sejak seorang manusia terlahir dari rahim ibunya hingga ajal menjemput.
✔️Ketiga : dimulai sejak kebangkitan manusia dari alam dunia melalui kematian sampai bertiupnya sangkakala Malaikat Israfil di Padang Mahsyar. Umur ketiga adalah masa penantian seseorang dialam barzakh.
✔️Keempat : berlangsung sejak seorang manusia dibangkitkan dari alam barzakh, bersamaan dengan ditiupnya sangkakala yang kedua hingga manusia melangkah diatas shirath al-mustaqim.
✔️Kelima : dimulai sejak seseorang memasuki pintu surga, atau terjatuh dijurang neraka.

☝️Usia Ummat Rasulullah SAW tidaklah sepanjang usia Ummat-Ummat terdahulu : Dalam sebuah hadist disebutkan, usia mereka umumnya antara 60 sampai 70 tahun.

✅️Maka Setiap orang akan diminta pertanggung jawaban tentang umur yang dianugrahkan kepadanya :

🙏Rasulullah SAW bersabda : "Tak akan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang 4 perkara, yaitu tentang umurnya, dihabiskan untuk apa; tentang masa mudanya, dipergunakan untuk apa; tentang hartanya, darimana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan; dan tentang ilmunya, apakah sudah diamalkan". (HR At-Tarmidzi).

✅️Rasulullah SAW, beliau selalu berdo'a, "Aku berlindung kepada-Mu dari usia yang paling hina :

↗️Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam biasa meminta perlindungan dengan do’a :

"Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari rasa malas, aku meminta perlindungan pada-Mu dari lemahnya hati, aku meminta perlindungan pada-Mu dari usia tua (yang sulit untuk beramal) dan aku meminta perlindungan pada-Mu dari sifat kikir atau pelit).” (HR. Bukhari, no. 6371).

🖕Bukan usia panjang yang terpenting, melainkan keberkahan usia. Keberkahan ditandai dengan bagusnya amal ibadah dan akhlaq. Semoga Allah SWT selalu bersama kita.

Aamiin Allahumma Aamiin.