Saturday, June 27, 2020
MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT
"Sekolah KNOWING vs Sekolah BEING"
Thursday, June 25, 2020
Kisah Haru Mahasiswa IPB Yang Hilang..
Friday, June 19, 2020
MEMBIASAKAN BERDOA DALAM BERBAGAI KESEMPATAN
Saturday, June 13, 2020
ADAB TERHADAP HEWAN
Thursday, June 11, 2020
ANTARA TAWADHU' DAN KESOMBONGAN
Tuesday, June 9, 2020
Membantu Tanpa Merendahkan Orang Yang Dibantu
Membantu Tanpa Merendahkan Orang Yang Dibantu
khazanahalquran.com – Dikisahkan seorang lelaki pergi ke pasar untuk membeli buah. Lalu ia bertanya,
“Berapa harga pisang dan apel ini?”
“Pisang ini 20.000 dan apel ini 30.000 per kilo.” jawab si penjual buah.
Tak lama kemudian seorang wanita datang dan bertanya,
“Berapa harga pisang ini?”
Penjual itu menjawab, “Pisang ini 5.000 dan apel itu 10.000 per kilonya.”
Mendengar jawaban si penjual buah kepada si wanita wajah pembeli lelaki itu memerah. Ia merasa dipermainkan. Mengapa ia diberi harga tiga kali lipat dari harga wanita ini ???
Dengan segera penjual buah itu berkata kepada pembeli lelaki,
“Mohon tunggu sebentar pak.”
Ia pun segera melayani si wanita yang membeli satu kilo pisang dan satu kilo apel hanya dengan harga 15.000.
Setelah wanita itu pergi, si penjual buah meminta maaf kepada pembeli lelaki tersebut. Ia menjelaskan,
“Demi Allah aku tidak sedang mempermainkanmu. Sebenarnya wanita itu adalah janda yang memiliki empat anak yatim. Dan ia selalu menolak jika ada yang ingin memberi bantuan.
Suatu saat aku ingin memberinya buah namun ia pun menolaknya. Maka aku berpikir satu-satunya cara untuk membantunya adalah memberi harga yang murah agar ia tidak merasa sedang dibantu.
Wanita itu datang sekali dalam seminggu. Dan Demi Allah, setiap kali ia datang maka hari itu pendapatanku menjadi berkali-kali lipat dari biasanya.”
Pembeli lelaki itu baru mengerti maksud dari si penjual buah dan dia pun meneteskan air mata karena terharu dengan kebaikan hati penjual ini.
Orang-orang semacam inilah yang termasuk dalam ayat berikut ini :
يَحۡسَبُهُمُ ٱلۡجَاهِلُ أَغۡنِيَآءَ مِنَ ٱلتَّعَفُّفِ تَعۡرِفُهُم بِسِيمَٰهُمۡ لَا يَسۡـَٔلُونَ ٱلنَّاسَ إِلۡحَافٗاۗ وَمَا تُنفِقُواْ مِنۡ خَيۡرٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
“(orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.” (QS.Al-Baqarah:273)
Di sekitar kita banyak sekali orang yang membutuhkan bantuan namun mereka memilih diam demi menjaga kehormatan dan harga diri. Maka perhatikanlah orang-orang sekitarmu dan carilah cara terbaik untuk membantu mereka tanpa mereka merasa sedang diberi bantuan.
Rasulullah saw bersabda :
إِرحَمُوا مَن فِي الأَرضِ يَرحَمُكُم مَن فِي السَّمَاء
“Sayangilah yang ada di bumi maka engkau akan disayangi oleh yang di langit.”
Semoga bermanfaat..🙏🙏
Kisah Amir Bin Fuhairah Radhiyallahu Anhu Yang Jenazahnya Terangkat Ke Langit
Monday, June 8, 2020
HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN...
Saturday, June 6, 2020
Nasehat Rasulullah ﷺ Ketika Pertama Kali Tiba di Madinah
Punya Sahabat Shalih? Itu Investasi Akhirat
Punya Sahabat Shalih? Itu Investasi Akhirat
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”
(HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
“Demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji,”
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.
Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, “Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim).
Sebaliknya, teman yang zhalim takkan memberi kebaikan bagi kita baik di dunia maupun di akhirat, maka mereka pun takkan menemukan seseorang yang memberi pertolongan atau syafa’at bagi mereka di akhirat kelak.
“Orang-orang yang zhalim tidak memiliki teman setia seorangpun dan tidak pula mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya”. (QS. Ghafir : 18).
Mari kita introspeksi diri, sudah berapa banyak Sahabat Shalih yang kita miliki? Apakah kita telah tergabung di komunitas orang-orang baik? Lihat ke sekeliling kita, dari sekian banyak teman dan sahabat, apakah lebih banyak orang-orang shalih atau orang-orang zhalim yang berakhlak buruk?
SANG SUAMI DAN KERIDHOANNYA
Epilog
Tulisan berikut ini dipersembahkan untuk :
Para istri yg gigih mempertahankan keutuhan rumah tangganya;
Para istri yg tetap sabar Dan ikhlas dalam menjalankan perannya;
Para istri yg tetap tersenyum walaupun lelah dalam menjalankan tugasnya;
Para istri yg tetap sabar Dan kuat dalam mencari keridhoan Tuhannya.
Dari kami para suami yang Malu belum dapat membahagiakan istrinya;
Dari kami para suami yang belum dapat memaksimalkan perannya;
Dari kami para suami yang hanya dapat memberikan keridhoan untuk istrinya, namun masih berat utk menyampaikannya.
Duhai para istri, maafkan para suamimu....
Semoga Allah mengumpulkan kita di dunia Dan di syurga kelak. Aamiin.
SANG SUAMI DAN KERIDHOANNYA
Ada seorang ibu, mau cerai dari suaminya. Lalu dia diskusi panjang dengan saya....
Ibu.: Mbah Mun, sy sdh ga kuat dgn suami saya. Saya mau cerai saja...
Kyai. : Emangnya kenapa bu?
Ibu. : Ya suami saya udah ga ada kerjanya, ga kreatif, ga bisa jadi pemimpin utk anak2. Nanti gimana anak2 saya kalau ayahnya modelnya kayak begitu. Saya harus cari nafkah cape2 dia santai aja di rumah.
Kyai.: Oooh gitu, cuma itu aja?
Ibu.: Sebenarnya masih banyak lagi, tapi ya itu mungkin sebab yg paling utama.
Kyai.: Oooooh... iya... mau tahu pandangan saya ga bu?
Ibu.: Boleh Mbah Mun.
Kyai.: Gini... ibarat orang punya kulkas, tapi dipakainya untuk lemari pakaian, ya akhirnya ga bakal puas dengan produk kulkas tersebut. Sudahlah ga muat banyak, ga ada gantungan pakaiannya, ga ada lacinya, ga bisa dikunci, malah boros listrik...
Nah... itulah kalau kita pakai produk ga sesuai fungsi. Sebagus apapun produknya kalau dipakai tidak sesuai peruntukannya ya ga akan puas.
Ibu.: Mmm... trus apa hubungannya sama suami saya?
Kyai.: Ya... ibu berharap banget suami ibu jalankan fungsi yang sekunder, bahkan tersier barangkali. Tapi fungsi primernya ga dipakai.
Ibu.: Saya ga berharap lebih koq Mbah Mun. Sy cuma pengen dia nafkahi keluarga dengan baik. Saya cuma pengen dia jadi pemimpin yang baik.
Kyai.: Iya... itu mah cuma fungsi sampingan dari suami. Sayang atuh suami cuma diharapkan jadi begitu aja. Fungsi primernya yang paling utama malah ga ibu harapkan dan kejar.
Ibu.: Mmmmm... emang apa fungsi primernya seorang suami?
Kyai.: Fungsi primer suami ibu itu adalah untuk jadi tameng bagi dosa2 ibu di neraka.
Saat ibu dapat ridho dari suami, maka... semua dosa2 ibu langsung dimaafkan sama Allah atas keridhoan suami ibu.
Jadi, seorang suami duduk diem aja, itu sangat manfaat untuk ibu, tinggal ibu aja gunakan fungsinya dgn maksimal.
Lakukan apapun yang terbaik yang ibu bisa lakukan untuk dapatkan ridho suami.
Dalam sebuah hadits shohih disebutkan “Ayyumam roatin maatat wa zaujuha ‘anha roodhin dakholatil jannah”
Yang artinya “Seorang istri meninggal dunia dan suaminya ridho sepenuhnya kepadanya, maka langsung masuk syurga”
Selebihnya, itu cuma fungsi2 sekunder dari suami. Kejar dulu yg utama ini.
Suami ga kerja ya ga apa2... yang penting sudah jadi suami ibu. Jangan lepaskan, jangan dicerai. Biarkan dia jadi tameng saja bagi neraka.
Kalau cerai, nanti ibu langsung berhadapan dengan api neraka. Dosa2 ibu ga ada yang menghapusnya, kecuali amalan ibu sangat spesial dan udah ga ada dosa sama sekali.
Ibu tinggal cari ridhonya suami. Kalau mmg ibu yang cari nafkah ya gpp. Semua harta yg ibu berikan ke anak dan rumah tangga itu semuanya terhitung sedekah yang sangat mulia. Jauh lebih mulia daripada sedekah ke anak yatim.
Ibu.: koq bisa lebih mulia dari anak yatim?
kyai.: ya krn anak yatim ini bukan bagian dari hidup ibu. Memberikannya adalah sedekah yg hukumnya sunnah. Sementara suami, sdh terikat dengan akad nikah, sudah menjadi bagian dari ibu.
Silahkan dibagi sedekah untuk org lain dengan sedekah untuk keluarga, tp yg untuk keluarga, itu yg lebih utama.
Ibu.: Tapi... kalau suami zalim bgm? Bahkan KDRT ke keluarga?
Kyai.: Ya gpp juga... tetap pertahankan. Krn semua perbuatan zalim akan kembali kepada yang melakukannya. Suami akan menanggung akibat KDRT yang dilakukannya. Siksaan Allah sangat pedih bagi suami yang tega menyakiti keluarganya.
Sementara... Ibu fokus aja terus cari ridhonya suami.
Pernah dengar? Istrinya Fir’aun masuk syurga? Apa kurangnya coba Fir’aun melakukan KDRT? Bukan hanya ke sang istri, Fir’aun bahkan tega membunuh bayi2.
Ke istrinya Asiyah, Fir’aun menyiksanya dan bahkan membunuhnya. Doa terakhir Asiyah diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur’an.
Dia tidak meminta Fir’aun di adzab. Dia hanya meminta imbalan atas kesabarannya “ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim” (66:11)
Ibu.: Ya Allah... Mbah Mun ... trmksh atas diskusinya. Lalu apa yang harus saya lakukan?
Kyai.: Ibu mau ikuti saran dari saya?
Ibu.: Apa itu Mbah Mun..?
Kyai.: Lakukan ini selama 7 hari saja... setiap malam, Tanyakan ke suami, “Abang, berapa persen ridhonya abang sama aku hari ini?”
Kalau dia jawab 95%... jangan tidur. Lakukan apapun untuk membuatnya menjawab sampai 100%. Mungkin dipijitin, mungkin dibuatkan makanan, teh, hidangkan buah, apapun... sampai dia mau jawab 100%. Baru setelah dia jawab “iya, aku ridho sama kamu 100%” nah silahkan tidur....
Lakukan selama 7 hari dan rasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang akan ibu dapatkan.
Ibu.: Baik Mbah Mun
Kyai.: Smg Allah memuliakan ibu dan suami ibu.
Ibu.: Aaaamiin ya Rabb... trmksh Mbah Mun...
*****
SELANG 5 HARI BERLALU, IBU ITU DATANG KEMBALI MENGHADAP KYAI
Ibu.: Mbah Mun.... ya Allah... trmksh banyak... saya ga tahu mau ngomong apa sama Mbah Mun... trmksh sudah merubah hidup saya... hanya Allah yang bisa memuliakan Mbah Mun dan keluarga...
Kyai.: Alhamdulillah... gimana, saran saya, sdh dijalankan?
Iby.: Iya Mbah Mun... dan saya rasakan saya lebih bahagia sekarang. Ini suami juga sudah mulai inisiatif cari kerjaan... walaupun belum dapat, saya sudah cukup bahagia Mbah Mun, dia mau bantuin saya nganter ke mana2.... ya Allah... enak banget Mbah Mun...
Kyai.: Alhamdulillah...
Ibu.: Saya mau terus lakukan saran Mbah Mun, ga cuma 7 hari..., tapi mau saya lakukan selama2nya boleh Mbah Mun...?
Kyai.: Buoleh banget... lakukan sampai salah satu dari ibu atau suami, dijemput malaikat dengan Husnul Khotimah...
Ibu.: Huhuhu... makasiiiiih Mbah Mun...
Kyai.: Sama2
Copas
Catatan:
Kisah ini katanya bersumber dari almarhum KH. Maimun Zubair (yg sering dipanggil Mbah Mun)
Ulama besar dan Tokoh NU dari Jawa Tengah, namun kami tidak dapat memastikan kisah ini bersumber dari beliau.
semoga bermanfaat.
------------------