*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu , 13 Mei 2020 / 20 Ramadhan 1441 H
*BELUM DATANGKAH WAKTUNYA.?*
Dari Ibnu Abbas ra , ia berkata : Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :
عيْنَانِ لا تَمسُّهُمَا النَّارُ : عيْنٌ بكَت مِنْ خَشْيةِ اللَّهِ ، وعيْنٌ باتَت تحْرُسُ في سبِيلِ اللَّهِ
_Ada dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga di jalan Allah_. [HR : At Tirmidzi - Kitab Shahih Riyadhush Sholihin Hadits No. 1313]
Kisah dibawah ini saya kutip dan disarikan dari *Kitab Halu Salaf Ma’a Al Qur’an* Karya Syaikh Dr. Badar bin Nashir Al Badar (Sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan Judul Kisah Kaum Salaf bersama Al Qur’an). Al-Hafizh Adz-Dzahabiy juga mengisahkan tentang kisah ini didalam kitabnya Siyar A’lam An-Nubala.
Dahulu kala pada abad ke 2 Hijriah ada seorang pemuda yang kerjanya menjadi Perampok dan sangat ditakuti oleh Musafir yang membawa barang dagangan yang melewati jalur tempat pemuda itu melakukan operasi kejahatannya.
Saat menjelang malam ia melihat seorang gadis cantik yang menarik hatinya. Ia ikuti gadis itu sampai dirumahnya. Ketika Gadis tersebut masuk rumah , pemuda itu memanjat tembok rumah Sang gadis untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh Gadis tsb.
Ketika ia sedang memanjat tembok rumah terdengar sayup orang sedang melantunkan Ayat Suci Al Qur’an Surat Al Hadid : 16.
۞ أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ
_*Belumkah datang waktunya* bagi orang-orang yang beriman, untuk *tunduk hati mereka mengingat Allah* dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik_. (Al Hadid : 16).
Mendengar suara Lantunan Ayat tersebut, seketika badannya yang selama ini kokoh menjadi rapuh karena mendengar ayat tadi. Tak terasa air matanya meleleh membasahi pipinya.. Dia pun berkata dalam hatinya untuk menjawab pertanyaan Allah yang terdapat dalam ayat di atas, : *Benar Wahai Tuhan ku , saatnya memang sudah tiba*. Iapun mengurungkan niatnya dan ia pergi menjauh, lalu ia bermalam pada reruntuhan bangunan. Malam itu ia merenungi semua perbuatan maksiat yang pernah ia lakukan dan bertobat : *_Ya Allah, sungguh kini aku bertobat kepada-Mu dan aku jadikan tobatku berupa hidup di Baitullah_*.
Sejak itu ia mengubah jalan hidupnya. Ia isi hidupnya dengan terus mencari ilmu , selalu berusaha beramal sholeh dan beribadah kepada Allah. sampai ia dikenal dengan sebutan : *Abidul Haromain* (عَابِدُ الْحَرَمَيْنِ), artinya *Ahli ibadah dua tanah suci (Makkah dan Madinah)*.
Setelah pertobatan itu , Pemuda tersebut menjadi orang yang lembut hatinya dan mudah menangis jika mendengar lantunan ayat suci Al Qur’an.
Pemuda tersebut kelak menjadi seorang Ulama dan Muhaddits besar yang yang sangat disegani pada masanya. Orang itu bernama *Fudhoil bin Iyadh*. Kepada beliau pulalah kelak salah seorang Imam madzhab yang terkenal yaitu *Imam Syafi’i* (150 H/767 M - 204 H/820 M) berguru menimba ilmu kepada Fudhoil bin Iyadh. Beliau wafat pada tahun 187 H.
Dia kembali ke jalan yang benar dengan mengalirkan air mata penyesalan atas kesalahannya dimasa lalu lantaran takut kepada Allah Swt. *_Berbahagialah orang-orang yang pernah melakukan kesalahan dalam menjalani hidupnya kemudian menyesali kesalahannya_* dengan membasahi matanya dengan air mata penyesalan. *_Mata seperti itu Insya Allah termasuk mata yang kelak tidak akan tersentuh oleh api neraka_*.
Fudhoil bin Iyadh juga masyhur dengan kata-kata mutiara nya yang indah , diantaranya :
_Rasa takut seorang hamba kepada Allah tergantung sejauh mana ia mengenal Allah , sedangkan kezuhudannya terhadap dunia tergantung sejauh mana ia menginginkan kebahagiaannya di akhirat_. (Kitab Halu Salaf Ma’a Al Qur’an Karya Syaikh Dr. Badar bin Nashir Al Badar)
_Jika engkau mampu untuk tidak dikenal, maka lakukanlah. Karena engkau tidak akan rugi walaupun tidak dikenal, dan engkau tidak rugi walaupun engkau tidak dipuji. Engkau tidak akan rugi walaupun engkau tercela di mata manusia, *asalkan di mata Allah engkau selalu terpuji*_. (Kitab At-Tawwabin Ibnu Qudamah : 1/208).
يَا مِسْكِيْنُ أَنْتَ مُسِيءٌ وَتَرَى أَنَّكَ مُحْسِنٌ وَأَنْتَ جَاهِلٌ وَتَرَى أَنَّكَ عَالِمٌ وَتَبْخَلُ وَتَرَى أَنَّكَ كَرِيْمٌ وَأَحْمَقَ وَتَرَى أَنَّكَ عَاقِلٌ أَجَلُكَ قَصِيْرٌ وَأَمَلُكَ طَوِيْلٌ
_Wahai sungguh kasihan engkau, engkau adalah orang yang buruk *namun engkau merasa bahwa engkau adalah orang yang baik*, engkau bodoh *namun engkau merasa seorang alim*, engkau pelit *namun engkau merasa dermawan*, engkau bodoh *namun engkau merasa pintar*. Sesungguhnya *ajalmu pendek sementara angan-anganmu terlalu panjang*_. (Kitab As-Siyar 8/440 - Imam adz-Dzahabi).
وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
_Dan *kembalilah engkau kepada Tuhanmu* , dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian engkau tidak dapat ditolong (lagi)_. (Az Zumar: 54).
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
_Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang *apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka*, dan apabila dibacakan ayat-ayat Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal_. (Al Anfal : 2)
Lalu bagaimana dengan diri kita sendiri ? *BELUM DATANGKAH WAKTUNYA.?*
Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.
*Salam*
No comments:
Post a Comment