Tuesday, May 12, 2020

Bersyukur Ketika Mendapat Kenikmatan

*ONE DAY ONE HADIST*

_Selasa, 12 Mei 2020 / 19 Ramadhan 1441 H_


*Bersyukur Ketika Mendapat Kenikmatan*


Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

_Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia *bersyukur*.  Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia *bersabar*. Itu pun baik baginya_. (HR. Muslim, no. 2999)

Hadits ini menggambarkan tentang dua sifat yang jika dimiliki seorang Muslim maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam menghadapi keadaan apapaun, yaitu sifat Syukur dan Sabar.
Jika mendapat kesenangan ia Bersyukur – Jika mendapat kesusahan ia Bersabar.

Abdullah bin Mas’ud berkata: _Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah) syukur_[Dinukil oleh imam Ibnul Qayyim dalam kitab *_Uddatush shaabiriin_* (hal. 88).]

Syukur memang mudah diucapkan namun dalam prakteknya hanya sedikit manusia yang benar2 bersyukur atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

_Dan sedikit dari hamba-hamba-Ku yang mau bersyukur_. (Saba`: 13)

Kebanyakan manusia suka mengeluh dengan nikmat sedikit yang ia rasakan (terima) tapi melupakan nikmat lain yang ia tidak rasakan.

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi ﷺ  bersabda :

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

_Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak_.  (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).

Bagaimana ia akan bisa bersyukur dengan nikmat yang banyak jika nikmat yang sedikit saja ia tak mampu syukuri.

Ia tidak bersyukur dengan nikmat yang sedikit karena *_ia hanya melihat kepada orang yang berada diatasnya dan tidak mau melihat orang2 yang dibawahnya_*. Padahal kalau ia mau melihat orang yang ada dibawahnya mungkin terlalu banyak nikmat yang telah ia terima sehingga tidak meremehkan nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , Rasulullah ﷺ bersabda :

اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ. 

_Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, *agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu*_ [Hadits Shahîh. Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6490), Muslim (no. 2963), at-Tirmidzi (no. 2513), dan Ibnu Majah (no. 4142)].

Seringkali kita memaknai Nikmat itu hanya berupa harta benda yang kita miliki. Ia tidak menyadari bahwa Kesehatan dan waktu luang adalah juga Kenikmatan yang harus disyukuri. Betapa banyak orang yang diberi harta banyak tapi tidak bisa menikmati harta yang ia miliki karena nikmat kesehatannya dicabut oleh Allah.

Nabi ﷺ bersabda :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. *_Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah_*. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”  (Dinukil dari Fathul Bari, 11/230)

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

_Apabila kalian bersyukur, Aku sungguh-sungguh akan menambah kenikmatan bagi kalian dan sebaliknya bila kalian kufur nikmat maka sungguh azabku sangat pedih_. (Ibrahim: 7)

Allah tidak menyuruh kita untuk bersyukur ketika kita sudah diberi harta yang banyak , bahkan ketika Allah baru memberi *Pendengaran , Penglihatan dan Hati* , dengan ketiga nikmat itu saja Allah menyuruh Manusia agar Bersyukur. 

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

_Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu *pendengaran, penglihatan dan hati* , agar kamu bersyukur_. (QS. An-Nahl: 78).

Semoga Allah menjadikan kita Hamba yang selalu banyak bersyukur.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya sudah dipanggil lebih dulu dan tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan kitapun belum tentu tahun depan masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_. 

*Salam*

No comments:

Post a Comment