Friday, May 22, 2020

MENGHADIRKAN SUASANA SURGA DI DUNIA

*ONE DAY ONE HADITS*

_SABTU, 23 Mei 2020 / 30 Ramadhan 1441 H_

*MENGHADIRKAN SUASANA SURGA DI DUNIA*

Masih ingat dengan One Day One hadits edisi Ramadhan ke 23.? Dalam artikel tersebut digambarkan tentang bagaimana akhlak seorang laki2 yang dikatakan Rasulullah ﷺ sebagai Ahli surga. Ada 3 akhlak yang digambarkan dalam kisah tersebut :

(1). _Tidak pernah punya rasa dendam kepada siapapun_.
(2). _Jika berbicara selalu yang baik-baik_.
(3). _Tidak pernah iri / dengki atas nikmat yang Allah berikan kepada orang lain_.

Laki-Laki tersebut dikatakan sebagai ahli surga karena ketika hidup di dunia ia telah mempraktekkan akhlak Penghuni Surga sebagaimana juga digambarkan oleh Al Qur’an.

وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ ۖ وَنُودُوٓا۟ أَن تِلْكُمُ ٱلْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan *Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka*; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". (Al A’raaf : 43)

Ayat dalam Surat Al A’raaf tersebut diatas menegaskan bahwa tidak ada sifat dendam didalam hati penduduk surga karena *_sifat Dendam tersebut sudah dicabut oleh Allah_* sehingga penduduk surga sudah tidak lagi memiliki sifat dendam kepada siapapun. Sama dengan sifat laki-aki tersebut yang tidak pernah punya rasa dendam kepada siapapun.

Sifat dendam didunia biasanya muncul karena manusia sulit untuk bisa memaafkan orang lain. Suka memaafkan orang lain memang bukan pekerjaan yang mudah. 

Kalau kita dipermalukan , biasanya akan timbul keinginan untuk balas mempermalukannya. Kalau kita dicela, biasanya akan timbul keinginan untuk membalas dengan celaannya. Hampir watak setiap orang yang disakiti dan dizalimi seperti itu. 

Dibutuhkan jiwa besar dan kelapangan dada untuk bisa selalu memaafkan orang lain. Begitu beratnya menjadi seorang pemaaf , oleh karenanya ganjarannya pun sangat luar biasa.

Wajar bagi orang yang ketika didunia bisa menahan marahnya mendapat surga. Karena Orang yang tidak bisa mengendalikan marahnya biasanya akan mudah melahirkan sifat dendam.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda : 

 لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ. 

_Jangan engkau marah, niscaya engkau akan masuk Surga_.[Shahîh Ibni Hibban dengan at-Ta’liqâtul-Hisân ‘ala Shahîh Ibni Hibban].

Ada kisah tentang turunnya sebuah ayat (Surat An Nuur : 22) terkait dengan sifat Pemaaf Abu Bakar yang sangat masyhur dan kisah tersebut direkam dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Sebagaimana kita tahu , Abu Bakar adalah Sahabat nabi yang sangat dermawan dan suka memberi nafkah kepada orang2 yang tidak mampu termasuk kepada kerabatnya. Di antara kerabatnya adalah *Misthah bin Utsatsah*. Misthah bin Utsatsah sangat miskin sehingga untuk menopang hidupnya , *Abu Bakar selalu memberi bantuan biaya hidup kepada Misthah bin Utsatsah*.

Suatu ketika terjadi peristiwa dimana Aisyah binti Abi Bakar istri Nabi ﷺ tertinggal dari pasukan seusai dari peperangan. Peristiwa tertinggalnya Aisyah itupun kemudian dimanfaatkan oleh orang2 munafik untuk menyebarkan berita fitnah seputar Aisyah. Di saat tersebar berita dusta dan fitnah seputar ‘Aisyah binti Abi Bakar istri Nabi ﷺ itulah Misthah termasuk salah seorang yang ikut menyebarkannya berita bohong tersebut.

Terkait berita bohong tersebut , Allah menurunkan Surat An Nuur : 11

إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُم مَّا ٱكْتَسَبَ مِنَ ٱلْإِثْمِ ۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبْرَهُۥ مِنْهُمْ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ

_*Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga*. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. *Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya*. Dan siapa di antara mereka *yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar*_.[An Nur : 11]

Mengetahui familinya yang bernama *Misthah bin Utsatsah* ikut menyebarkan fitnah terhadap putrinya yaitu Aisyah , Abu Bakar marah luar biasa karena *bagaimana mungkin Misthah bin Utsatsah yang miskin dan selama ini hidupnya selalu ditopang oleh Abu Bakar malah justru ikut2an menyebarkan berita fitnah*. Bahkan Abu Bakar sampai bersumpah : 

_Demi Allah, setelah ini aku tidak akan lagi memberi nafkah kepada Misthah untuk selamanya karena dia sudah ikut menyebarkan berita bohong tentang Aisyah_. 

Terkait Sumpah Abu bakar tersebut , Allah menurunkan Surat An Nuur : 22

وَلَا يَأْتَلِ أُو۟لُوا۟ ٱلْفَضْلِ مِنكُمْ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤْتُوٓا۟ أُو۟لِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱلْمُهَٰجِرِينَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا۟ وَلْيَصْفَحُوٓا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

_Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan *hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada*. Apakah kamu tidak ingin bahwa *Allah mengampunimu ?* Dan *Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang*_,(An Nuur : 22)

Ketika Rasulullah ﷺ menyampaikan bahwa ada yat yang turun terkait dengan sumpah Abu Bakar tersebut, maka Abu Bakar pun menarik ucapan sumpahnya dan mengatakan :

_Ya, Demi Allah, sungguh aku sangat berkeinginan bila Allah mengampuniku_.

Maka Abu Bakar pun kembali memberi nafkah kepada Misthah sebagaimana kebiasaan sebelumnya. [lihat Shahih Al-Bukhari no. 4750 dan Tafsir Ibnu Katsir 3/286-287]


Luar Biasa Abu Bakar. Ia memilih Ampunan Allah ketimbang menuruti hawa nafsunya akibat tersakiti oleh fitnah yang disebar juga oleh kerabatmnya. Bagaimana dengan diri kita.? Mampukah diri kita berperilaku seperti Abu Bakar yang mengedepankan perintah Allah untuk mendapatkan ampunan ketimbang menuruti hawa nafsu nya.?

_Sifat Penghuni surga lainnya yang digambarkan oleh Al Qur’an adalah Sifat *Merasa Saling Bersaudara* kepada sesama_.

وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَٰبِلِينَ

Dan Kami *lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka*, sedang mereka *MERASA BERSAUDARA* duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (Al Hijr : 47).

Ketika rasa dendam sudah hilang dari dalam diri maka akan lahir sifat merasa bersaudara dengan siapapun. Sifat ini pun tidak mudah untuk dilahirkan didalam diri manusia. Diperlukan latihan dan ujian agar sifat ini bisa timbul dari dalam diri manusia.

Ketika melihat sesama Muslim sebagai Saudara maka pasti akan timbul kasih sayang diantara mereka.

 وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ

_Jika ada seseorang yang *menghinamu* dan *mempermalukanmu* dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka *janganlah engkau membalasnya* dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. *Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya*_.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih).

_Beberapa orang di dunia ini secara tidak sadar sebenarnya telah berakhlak seperti akhlak para ahli surga_. *Abu Layyist Samarqandi* penulis Kitab *Tanbihul Ghafilin* (Beliau seorang Ahli Fiqih lahir di Samarkand, sebuah daerah di negara Uzbekistan, pada awal abad ke-4 H, tepatnya pada tahun 301 H atau 944 M dan meninggal pada 983 M dalam usia 39 Tahun), mengatakan bahwa : 

Setidaknya ada 3 akhlak para calon ahli surga yaitu :

ويقال ثلاثۃ من اخلاق اهل الجنۃ لا توجد الا في الكريم الاحسان الي المسيء والعفو عمن ظلمه والبذل لمن حرمه

_Dan dikatakan ada tiga (ciri) dari akhlak ahli surga yang tidak akan terdapat kecuali pada orang yang mulia :_
(1) _Berbuat baik kepada orang yang jahat_.
(2) _Memaafkan orang yang telah menzaliminya_.
(3) _Tetap Bersifat pemurah terhadap orang yang telah kikir terhadapnya_.

*Bisa dibayangkan* : _Jika kita berbicara selalu hal yang baik2 , Tidak pernah iri / dengki atas nikmat yang Allah berikan kepada orang lain , Tidak punya Rasa dendam kepada siapapaun , Menganggap orang Muslim sebagai Saudara_ , *Jika sifat itu ada dalam diri kita mungkin kita sudah menghadirkan Surga ketika hidup di dunia ini*.

Ya Allah , tanamkanlah akhlak penghuni surga kedalam diri ini. Agar kami kelak bisa memasuki surga Mu dengan Rahmat Mu. Aamiiin.

_Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan_. Taqoballahu Minna wa minkum, taqoballahu yaa kariim.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Semoga Allah masih mempertemukan kita dengan Ramadhan ditahun yang akan datang_. Aamiin

*Salam*

No comments:

Post a Comment