*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis 7 Mei 2020 / 14 Ramadhan 1441 H
*MUSAFIR TIDAK PERNAH INGIN BERLAMA-LAMA MENIKMATI TEMPAT SINGGAHNYA*
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ [وَعُدَّ نَفْسَكَ مِنْ أَهْلِ الْقُبُوْرِ] وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
_Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasûlullâh ﷺ memegang kedua pundakku, lalu bersabda, *Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir* [dan persiapkan dirimu termasuk orang yang akan menjadi penghuni kubur (pasti akan mati)]_.
_Dan Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma pernah mengatakan, Jika engkau berada di sore hari, janganlah menunggu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari, janganlah menunggu sore hari. *Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu*_.
HR. Bukhâri, No. 6416; At-Tirmidzi, no. 2333; Ibnu Mâjah no. 4114; Ahmad, II/24 dan 41; al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, XIV/230, no. 4029; Ibnu Hibbân, at-Ta’lîqâtul Hisân– no. 696 dan lain-lain.
Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albâni dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah, no. 1157. Kalimat di dalam tanda kurung [ ] tidak terdapat dalam riwayat al-Bukhâri.
Hadits ini mengingatkan kita untuk tidak menjadikan Dunia sebagai tujuan. *Kehidupan di dunia ini ibarat Musafir yang numpang lewat dan kemudian berangkat lagi menuju perjalanan akhir di akhirat*.
Ketika kita menikmati indahnya kesenangan dunia dengan segala kemudahan dan harta yang kita miliki, *_kita tetap harus ingat bahwa kesenangan itu hanya sementara dan tetap kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas kenikmatan dan kesenangan yang kita miliki dan nikmati_*.
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
_Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)_ (At Takatsur: 8).
Banyak dari kita terlena dengan kesenangan dan kenikmatan dunia. Padahal Allah sudah mengingatkan bahwa kenikmatan dunia adalah kesenangan yang menipu.
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
_Ketahuilah, bahwa *sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan*, perhiasan dan *bermegah-megah antara kamu* serta *berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak*, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. *Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu*_. (Al-Hadîd : 20).
*Hidup kita di dunia yang rata2 usianya berkisar antara 60 tahunan lebih sedikit dalam ukuran dunia , jika diukur dengan ukuran alam akhirat hanyalah sekitar 1,5 Jam*.
وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
_Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu_." (Al Hajj: 47).
يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥٓ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
_(Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu_. (As-Sajadah: 5).
Lalu darimana kita tahu hidup kita didunia hanya 1,5 Jam dalam ukuran Akhirat.?
Usia Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam hanya 63 tahun. Rasulullah pernah mengingatkan tentang rata2 usia umatnya yang hanya antara 60 – 70 tahun.
أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
_Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut_. (HR. Ibnu Majah: 4236, Syaikh Al Albani mengatakan: Hasan Shahih).
Jikalau demikian, maka menurut perhitungan matematika apabila 24 jam (sehari) diakhirat sama dengan 1000 tahun didunia maka 1 jam di akhirat sama dengan 41,67 Tahun di Dunia (1000 : 24 Jam). Sehingga 1,5 Jam di akhirat sama dengan sekitar 62,5 Tahun di dunia (1,5 x 41,67 tahun).
*Sungguh indah Nasehat Ali bin Abi Thalib yang menggambarkan tentang dunia :*
اِرْتَـحَلَتِ الـدُّنْـيَـا مُـدْبِرَةً ، وَارْتَـحَلَتِ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِـكُـلِّ وَاحِدَةٍ مِـنْـهُمَـا بَـنُـوْنٌ ، فَـكُـوْنُـوْا مِنْ أَبْـنَـاءِ الْآخِرَةِ ، وَلَا تَـكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَـاءِ الدُّنْيَـا ، فَإِنَّ الْـيَـوْمَ عَـمَـلٌ وَلَا حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلَ.
_Sesungguhnya dunia akan pergi meninggalkan kita, sedangkan akhirat pasti akan datang. Masing-masing dari dunia dan akhirat memiliki anak-anak, karenanya, hendaklah kalian menjadi anak-anak akhirat dan kalian jangan menjadi anak-anak dunia, karena *Hari Ini Adalah Hari Amal Tanpa Hisab* , Sedang Kelak *di Akhirat Adalah Hari Hisab Tanpa Amal*_. [Shahîh al-Bukhâri, kitab: ar-Riqâq, Lihat juga Jâmi’ul ‘Ulûm wal Hikam (II/378)].
*Khalifah Umar bin Abdul Aziz seorang Khalifah yang sangat adil dan Zuhud dalam sebuah khutbah pernah berkata :*
_Sesungguhnya dunia bukan negeri yang kekal bagi kalian karena Allâh telah menetapkan kehancuran bagi dunia dan memutuskan bahwa penghuninya akan pergi. Betapa banyak bangunan yang kokoh tidak lama kemudian hancur atau roboh dan betapa banyak orang mukim yang sedang bergembira tidak lama kemudian dia meninggalkan dunia. Karena itu, hendaklah kalian —semoga Allâh merahmati kalian— memperbaiki kepergian kalian darinya dengan kendaraan paling baik yang ada pada kalian dan berbekallah, sesungguhnya bekal paling baik ialah takwa_. (Kitab Hilyatul Auliyâ’, V/325, No. 7270)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
_Hai orang-orang yang beriman, *janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allâh*. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi_. [Al-Munâfiqûn : 9]
Ya Allah , janganlah sampai harta , istri dan anak2 kami menjadikan kami lalai dalam mengingat Mu dan janganlah Engkau jadikanlah kami orang yang suka menyia-nyiakan waktu dalam mengumpulkan bekal untuk akhirat kami.
Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.
_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.
_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya sudah dipanggil lebih dulu dan tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan kitapun belum tentu tahun depan masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_.
*Salam*
No comments:
Post a Comment