Thursday, May 14, 2020

Meraih Naungan Allah di Yaumil Akhir

*ONE DAY ONE HADIST*

_Jum’at , 15 Mei 2020 / 22 Ramadhan 1441 H_

*Meraih Naungan Allah di Yaumil Akhir*

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

_Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi ﷺ , Beliau ﷺ bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya_ :

(1) _Imam yang adil_, 
(2) _Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh_, 
(3) _Seorang yang hatinya bergantung ke masjid_
(4) _Dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya_
(5) _Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh_.’ Dan 
(6) _Seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta_ 
(7) _Seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya_.”

[Hadits Shahih Riwayat : Al-Bukhari No. 660, 1423, 6479, 6806 dan Muslim No. 1031]

Dalam Hadits lain terdapat tambahan mengenai manusia yang kelak akan mendapat naungan Alah di hari kiamat kelak. (8 - pen)

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللهُ فِي ظِلِّهِ

_Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat)_.” (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006)

Kelak seluruh manusia sudah mati maka akan dibangkitkan lagi dan digiring serta dikumpulkan di Padang Masyahar. Ketika itu manusia dibangkitkan sesuai dengan Amal Sholehnya. 

Rasulullah ﷺ bersabda :

تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ : فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ

Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?” Nabi ﷺ  bersabda: _Sehingga *manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya* (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya_. Rasulullah ﷺ memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)

*_Yang menjadi pertanyaan kita selagi masih hidup didunia ini , kira2 dari delapan amalan tersebut diatas , apakah diri kita memiliki salah satu saja dari  amalan tersebut diatas.?_*

*No. 1* , Untuk jadi Pemimpin yang adil itu bukan pekerjaan mudah.Kelak banyak manusia menyesal ketika ia harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.

Abu Dzarr berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِنِّى أَرَاكَ ضَعِيفًا وَإِنِّى أُحِبُّ لَكَ مَا أُحِبُّ لِنَفْسِى لاَ تَأَمَّرَنَّ عَلَى اثْنَيْنِ وَلاَ تَوَلَّيَنَّ مَالَ يَتِيمٍ

“Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya aku melihatmu adalah orang yang lemah dan aku sangat senang memberikanmu apa yang aku senangi untuk diriku sendiri. Janganlah engkau menjadi pemimpin atas dua orang dan janganlah pula engkau mengurusi harta anak yatim.” (HR. Muslim no. 1826).

Dari Abu Dzarr pula, ia berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberiku kekuasaan?” Lalu beliau memegang pundakku dengan tangannya, kemudian bersabda :

يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةٌ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْىٌ وَنَدَامَةٌ إِلاَّ مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ فِيهَا

_Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah. Dan kekuasaan itu adalah amanah, dan *kekuasaan tersebut pada hari kiamat menjadi kehinaan dan penyesalan* , kecuali bagi orang yang mendapatkan kekuasaan tersebut dengan haknya dan melaksanakan kewajibannya pada kekuasaannya itu_.” (HR. Muslim no. 1825).

*No. 2* , Kita2 yang sudah bukan Muda lagi , mungkin harus melihat set back kebelakang , apakah ketika dulu  muda kita termasuk pemuda yang *tumbuh dewasa dalam ketaatan beribadah kepada Allâh.?*  Kalau jawabannya *Ya* , bersyukurlah. Kalau jawabannya *Tidak* , berarati No. 2 bukanlah merupakan andalan amalan kita.

*No. 3* , Amalan ini mungkin masih bisa kita raih. Mumpung masih diberi umur oleh Allah , Berusahalah diri kita untuk istiqomah agar hati ini selalu terpaut dengan Masjid. Jagalah Sholat 5 Kali untuk selalu dilakukan di masjid. Insya Allah dengan itu kelak kita akan mendapat naungan dari Alah di Hari Kiamat.

*No. 4* , *ini juga bukan sebuah pekerjaan yang mudah*.

Imam an-Nawawi rahimahullah memasukkan hadits ini dalam kitabnya, Riyâdhush Shâlihîn pada bab “Keutamaan Cinta karena Allâh”. Mencinta seseorang hanya karena Allâh Azza wa Jalla adalah *cinta yang tidak dapat dinodai oleh unsur-unsur keduniaan, ketampanan, harta, kedudukan, fasilitas, suku, bangsa dan yang lainnya*. Akan tetapi dia melihat dan *mencintai seseorang karena ketaatannya dalam melaksanakan perintah Allâh Azza wa Jalla dan kekuatannya dalam meninggalkan larangan-Nya*. Al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan : _Disebut dengan dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, di mana ia berpisah dan berkumpul karena-Nya, yaitu apabila *keduanya saling mencintai karena agama*, bukan karena yang lainnya. Dan cinta agama ini tidak putus karena dunia, baik dia berkumpul secara hakiki atau tidak, sampai kematian memisahkan keduanya_.

*No. 5* , *Ini mungkin paling berat* karena yang mengajak berzina bukan wanita sembarangan. Ia harus wanita yang *memiliki kedududkan dan juga cantik*. Pernah menemui wanita seperti itu dalam hidup anda.? Dan Iman anda kuat untuk menolak ajakannya dengan mengatakan : *Sesungguhnya aku takut kepada Allâh*.  Kalau pernah mengalami hal tersebut bersyukurlah karena hal itu bisa menjadi amalan anda yang kelak akan mendapat naungan Allah di hari Kiamat. 

Satu-satunya Manusia yang diabadikan oleh Allah pernah mengalami hal itu adalah Nabi Yusuf Alaihis Salam sebagaimana diabadikan dalam Surat Yusuf :

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

_Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya *menggoda Yusuf* untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan *dia menutup pintu-pintu*, seraya berkata: *Marilah ke sini*. Yusuf berkata: *Aku berlindung kepada Allah*, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung_. (QS. Yusuf: 23)

*No. 6* , *ini juga sebenarnya bukan pekerjaan yang mudah* karena butuh sifat yang jauh dari Riya dan Ujub . Betapa banyak kita melihat orang bersedekah namun ingin agar namanya diketahui oleh orang lain. Ikhlaskanlah Sedekah kita dan cukup Allah yang tahu setiap kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain. Mulai saat ini , Jika anda bersedekah , bersedekahlah secara sembunyi2 agar kelak anda mendapat naungan dari Allah di Yaumil Akhir.

*No. 7* , Berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya , *ini juga bukan pekerjaan yang mudah*. Dibutuhkan kesungguhan hati dan penyesalan atas dosa2 yang pernah dilakukan untuk bisa berdzikir sambil menangis. 

Para ulama mengatakan : Maksudnya adalah orang yang rajin berdzikir pada Allah dengan benar-benar menghayati, hingga air matanya menetes ketika menyendiri karena takutnya pada Allah. Dikatakan ia berdzikir seorang diri (ketika sepi) menunjukkan bahwa dzikir yang utama itu disembunyikan, karena lebih akan terjaga dari riya’. Betapa banyak kita lihat saat ini dengan Medsosnya , *orang yang terlihat suka berdzikir tapi setelah itu ia mengumumkan kepada khalayak bahwa dirinya baru saja berdzikir. Ia seperti sulit untuk menjauh dari sifat Riya dalam beribadah*.
 
Kalau anda selalu menangis kala berdzikir kepada Allah dan menjauhi sifat Riya, berbahagialah karena kelak anda  akan mendapat naungan dari Allah di Yaumil Akhir.

*No. 8* ini termasuk amalan yang sangat langka dilakukan oleh manusia. Biasanya jika kita punya Piutang maka kita cenderung akan menagihnya sampai orang yang berhutang melunasi hutangnya. Bahkan tidak jarang kita sering mendengar orang mengatakan : *Kalau engkau tidak bisa bayar sekarang maka saya akan tagih sampai diakhirat*.

Memang , yang memberi Hutang punya hak agar orang tsb melunasi hutangnya , tapi memberi kelonggaran atau justru memutihkan hutangnya karena yang berhutang orang yang tidak mampu ,  maka kelak amalan tsb bisa menjadikan kita mendapat naungan Allah di akhirat kelak.

Berbahagialah jika anda diberi kemudahan dan limpahan rezeki yang banyak oleh Allah , kemudian anda memberi kemudahan kepada orang-orang yang sudah tidak mampu membayar hutangnya . Insya Allah dengan itu kelak Allah akan memberi naungan di yaumil Akhir.

Jadi,… dari 8 golongan tersebut , kira2 mana amalan yang bisa menjadikan anda mendapat Naungan dari Allah di Yaumil Akhir.? Mungkin amalan No. 3 berupa Mentautkan Hati ini untuk selalu ke Masjid dan No. 6 Bersedekah secara diam2 masih bisa kita lakukan atau No. 8 dengan memberi kemudahan kepada orang yang masih memiliki hutang kepada kita dengan mengikhlaskan hutang tsb.

Semoga Allah menggolongkan kita masuk dalam salah satu dari delapan golongan di atas yang kelak akan mendapat naungan dari Allah Subhanallah wata’ala.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.

_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya sudah dipanggil lebih dulu dan tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan kitapun belum tentu tahun depan masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_. 

*Salam*

No comments:

Post a Comment