*ONE DAY ONE HADIST*
Rabu 6 Mei 2020 / 13 Ramadhan 1441 H
MENUTUP AIB
Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ beliau bersabda:
لا يسْتُرُ عَبْدٌ عبْداً فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرهُ اللَّه يَوْمَ الْقيامَةِ
Orang yang menutupi keburukan orang lain di dunia, kelak Allah akan menutupi keburukannya di hari kiamat. [HR : Muslim – Kitab Shahih Riyadhush Sholihin , Hadits No. 245].
Berapa banyak keburukan atau maksiat yang telah kita lakukan tapi tidak diketahui oleh orang lain.? Mungkin kita sudah tidak bisa menghitungnya. Yakinlah bahwa segala keburukan dan kemaksiatan yang pernah kita lakukan , kelak di yaumil akhir akan diperlihatkan dan dibuka Allah. Bisa dibayangkan betapa malunya diri kita saat itu.
Mungkinkah Allah menutupi aib kita.?Jawabannya adalah mungkin jika kita selama hidup didunia juga selalu menutup aib orang lain.
Membuka aib / keburukan orang lain (baik orang yang kita kenal atau tidak kita kenal) saat ini seperti sudah merupakan perbuatan yang lazim dilakukan dan seolah bukan merupakan perbuatan dosa. Padahal jika kita membuka aib orang maka tinggal tunggu waktu nya saja suatu saat aib / keburukan kita akan dibuka oleh Allah ketika di Dunia maupun ketika kelak di akhirat.
Diriwayatkan dari Abi Barzah al-Aslami Radhiyallahu anhu, ia berkata, Nabi ﷺ bersabda :
يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ الْإِيمَانُ قَلْبَهُ لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِم فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعِ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ
_Hai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun imannya tidak sampai ke hatinya ! Janganlah kalian menggunjing kaum Muslimin ! Jangan pula kalian mencari-cari kesalahan mereka. Sesungguhnya, orang yang mencari-cari aib Muslimin, maka Allâh akan mencari kesalahannya. Barangsiapa yang Allâh cari kesalahannya, maka Allâh akan membuka keburukannya di dalam rumahnya. [HR. Abu Dawud No. 4880].
Tutuplah aib / keburukan orang lain dan banyak-banyaklah melakukan kebaikan, Insya Allah dengan itu Allah akan menurtup perbuatan buruk mu dan menghapus kesalahanmu.
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
_Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat_. [Hûd :114] .
Ada kisah yang indah tentang bagaimana seseorang menutup aib / rasa malu orang lain seperti yang dilakukan oleh Hatim Al Ashom (wafat tahun 237 H / 852 M). Ia sejaman dengan Imam Ahmad bin Hanbal (Pendiri Madzhab Hambali). Ia seorang tabi’it tabiin dan Ulama Besar pada Jamannya di Negeri Kurasan Irak. Nama sebenarnya adalah Abu Abdul Rahman Hatim bin Alwan. Nama Hatim Al Ashom (Al Ashom = TULI) adalah sebuah julukan yang diberikan kepada nya karena Kemuliaan Akhlaknya.
Suatu saat seorang wanita datang kepada Hatim untuk menanyakan suatu masalah. Belum sempat wanita itu bertanya tiba-tiba (Maaf) wanita itu tanpa sengaja Buang Angin dgn suara yg cukup keras. Wanita itu panik, malu, gelisah semua perasaan bersalah bercampur aduk menjadi satu. Wanita itu tidak tahu harus berbuat apa. Dalam keheningan tiba-tiba Hatim pun berkata : Wahai wanita, Coba engkau keraskan suara mu dalam bertanya agar aku bisa mendengar apa yg engkau tanyakan.
Mendengar ucapan Hatim tersebut maka senanglah wanita itu dan rasa malunya pun hilang seketika karena ia yakin Suara Anginnya Yang Keluar tidak terdengar oleh Sang Ulama tersebut.
Para santri Al Hatim tahu bahwa Sang Guru pendengarannya masih normal. Ia berpura-pura Tuli hanya karena ingin menjaga KEHORMATAN/HARGA DIRI/AIB wanita tersebut.
Sejak peristiwa itu Abu Abdul Rahman Hatim bin Alwan digelari *Hatim Al Ashom* (Hatim Yang Tuli)
Kisah tersebut memberi pelajaran kpd kita betapa para ulama terdahulu sangat menjaga KEHORMATAN & HARGA DIRI seseorang betapun kecilnya hal tersebut.
ومنْ سَتَر مُسْلِماً سَترهُ اللَّه فِي الدنْيا والآخرة ، واللَّه فِي عوْنِ العبْد ما كانَ العبْدُ في عوْن أَخيهِ
_Siapa saja yg menutupi kejelekan seorang muslim, maka Allah akan menutupi kejelekannya didunia & akhirat. Allah senantiasa memberi pertolongan kpd hambanya selama hambanya suka memberii pertolongan kpd saudaranya_. [ Muttafaq ‘Alaih – Kitab Shahih Riyadhush Sholihin , Hadits No. 250].
Ya Allah, Jagalah Lisan Ini Dari Perbuatan Membuka Aib / Keburukan Orang Lain.
Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.
_Semoga Ibadah Ramadhan kali ini akan menjadi *Ibadah Ramadhan terbaik* yang bisa kita lakukan selama dalam hidup kita_. Aaaamiiin.
_Jangan sia-siakan Ramadhan , betapa banyak Saudara dan Sahabat kita yang karena Takdirnya sudah dipanggil lebih dulu dan tidak bisa lagi menemui Ramadhan dan kitapun belum tentu tahun depan masih diberi kesempatan untuk bisa menemui Ramadhan_.
Salam
No comments:
Post a Comment